RADARBANDUNG.id- Perjalanan di tahun 2023 baru dimulai. Apa yang teman-teman rasakan di satu bulan pertama kemarin? Apakah ada target yang sudah tercapai? Atau mungkin belum sama sekali?
Walaupun masih banyak waktu, tidak ada salahnya untuk selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk menggapai cita-cita. Salah satu perubahan kecil dengan membaca buku.
Berbagai jenis buku bisa menjadi pilihan untuk mendorong diri lebih mengenal kemampuan dan jati diri sendiri, tetapi akan lebih terarah jika membaca buku pengembangan diri atau self improvement.
Buku self improvement mengajarkan untuk mengenal diri sendiri dan lebih menghargai diri, mulai dari mengendalikan emosi, melatih cara berpikir, hingga cara berkomunikasi dengan sesama. Tentu saja bukan sembarang orang yang menulisnya, karena beberapa rekomendasi buku self improvement yang akan ditulis di sini adalah karya orang-orang yang ahli di bidangnya.
Apa saja buku tersebut? Yuk simak di bawah ini 5 buku self improvement:
1. Filosofi Teras
Buku populer satu ini ditulis Henry Manampiring. Walaupun dirilis tahun 2018, tapi buku Filosofi Teras masih ada di deretan best seller sampai sekarang. Buku ini menyajikan pembahasan tentang filosofi stoisisme yang diterjemahkan menjadi filsafat teras.
Filsafat ini merupakan filsafat Yunani-Romawi kuno yang diketahui berkembang pada 300 SM – 200 M. Selain itu, buku Filosofi Teras mengajarkan tentang cara mengelola emosi sehingga rasa kecewa, cemas, khawatir, depresi ataupun stress dapat dikendalikan diri sendiri.
Tutur bahasa yang menyenangkan dapat menjadikan pembaca betah berlama-lama menghabiskan waktu untuk mendalami isi di buku ini.
2. How To Respect Myself
Buku self improvement selanjutnya adalah buku terjemahan yang ditulis Yoon Hong Gyun, penulis asal Korea Selatan. Buku best seller no. 1 di Korea Selatan ini membahas tentang cara-cara agar lebih percaya diri melalui penerimaan, menghargai dan mencintai diri sendiri.
3. Nanti Juga Sembuh Sendiri
Buku self improvement dengan gaya bahasa yang friendly sehingga bisa menjadi teman curhat bagi pembacanya. Banyak orang yang berpura-pura kuat, namun nyatanya butuh teman untuk cerita. Buku ini tidak harus dibaca berurutan dari awal, tetapi bisa dibaca sesuai dengan suasana hati yang sedang dirasakan.
Buku yang ditulis oleh seorang lelaki dengan nama pena HeloBagas ini bisa juga disebut buku diary karena berisi kata-kata sederhana namun apa adanya sehingga pembaca akan merasa relate dan masuk ke dalamnya.
4. Berani Tidak Disukai
Buku Berani Tidak Disukai sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mampu membius pembaca dengan hal-hal sederhana yang mengantarkan kita pada kebahagiaan dan mengantarkan kita menjadi sosok yang diinginkan oleh diri sendiri.
Buku ini disajikan dalam bentuk percakapan antara seorang pemuda dengan seorang filsuf yang membahas tentang pemikiran Alfrad Adler yang merupakan salah satu dari tiga psikologi terkemuka selain Freud dan Jung.