RADARBANDUNG.id- Berpuasa di bulan Ramadan wajib untuk dilaksanakan, tetapi mencari bekerja untuk mencari nafkah juga wajib, dan terkadang membutuhkan tenaga ekstra.
Adakalanya aktivitas mencari nafkah memerlukan tenaga besar dan kondisi fisik yang kuat, karenanya untuk sejumlah orang pada profesi tertentu, puasa mengurangi tenaga yang diperlukan.
Lantas, bagaimana dengan orang yang kesehariannya melakukan pekerjaan berat, apakah boleh tidak berpuasa?
Baca Juga: Doa Qunut Sholat Subuh: Arab, Latin dan Artinya
Ibadah puasa tidak dimaksudkan untuk menghalangi aktivitas harian terlebih lagi aktivitas mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebab, kegiatan memenuhi kebutuhan dapur tidak kalah wajibnya dengan puasa Ramadan.
Namun ketika bulan Ramadan tiba, kondisi orang memang dalam keadaan beragam. Ada yang sehat dan segar bugar, juga muda. Ada lagi yang sudah renta, ada yang terbaring sakit, atau yang dalam perjalanan, juga mereka yang pekerjaannya membutuhkan tenaga ekstra.
Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Melihat Ka’bah
Lalu, bagaimana hukumnya pekerja berat tidak berpuasa? Dilansir NU Online, dijelaskan bahwa, hukum asalnya adalah tidak boleh kecuali memenuhi persyaratan.
Hal ini sebagaimana diurai dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin, halaman: 141, Darul Kutub Al-Ilmiyah:
لا يجوز الفطر لنحو الحصاد وجذاذ النخل والحراث إلا إن اجتمعت فيه الشروط. وحاصلها كما يعلم من كلامهم ستة : أن لا يمكن تأخير العمل إلى شوال، وان يتعذر العمل ليلا، أو لم يغنه ذلك فيؤدي إلى تلفه أونقصه نقصا لا يتغابن به, وان يشق عليه الصوم مشقة لا تحتمل عادة بأن تبيح التيمم أو الجلوس في الفرض خلافا لابن حجر، وان ينوي ليلا ويصبح صائما الا عند وجود العذر، وان ينوي الترخص بالفطر ليمتاز ليمتاز الفطر المباح عن غيره
Tidak diperbolehkan membatalkan puasa bagi pekerja kecuali memenuhi 6 syarat: