RADARBANDUNG.id – Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat Ahmad Hidayat mengkritisi agenda Pemerintah mulai tingkat Kabupaten Kota hingga Pemerintah tingkat kewilayahan agar ke depan dalam proses pemberangkatan jemaah haji tidak lagi melakukan kegiatan seremonial yang bertele-tele.
“Yang kami kritisi dari pemerintah adalah tidak boleh ada lagi dilakukan di perangkat di daerah adalah terlalu banyak seremonial. Orang mau berangkat haji di desa dilakukan perpisahan, di kecamatan perpisahan, hingga di kabupaten juga perpisahan, ” kata Ahmad di Bandung, Senin (19/6).
Ahmad menjelaskan, kegiatan seremonial yang banyak dilakukan menjelang pemberangkatan jemaah haji membuat waktu istirahat para jemaah haji menjadi kurang. Selain itu, anggaran kegiatan pelepasan haji juga bisa dialokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dan jemaah.
Akibatnya, banyak jemaah haji yang kelelahan sebelum sampai di tanah suci dan dikhawatirkan tidak mampu menjalani rangkaian ibadah haji dengan khusyuk karena terlalu lelah.
“Begitu berangkat sampai asrama haji prosesnya sudah terlalu lama sampai belasan jam, sampai asrama haji proses lagi sehingga bisa duduk istirahat setelah 20 jam lebih. Belum lama istrahat, besoknya berangkat. Makanya kemarin di kloter terakhir ada imbauan dari kami DPRD Provinsi Jawa Barat agar tidak perlu lagi ada seremonial. Jadi jemaah berangkat langsung ke asrama haji. Bupati enggak harus melepas, camat enggak harus melepas, kasihan jamaah terlalu lama, ” tuturnya.
Terlebih lagi, pascapandemi covid-19, jemaah haji yang diprioritaskan berangkat ke tanah suci adalah lansia. Lamanya waktu kegiatan pelepasan jemaah haji dipastikan membuat potensi sakit atau meninggal para lansia menjadi tinggi lantaran sudah kelelahan sebelum berangkat.
“Pascacovid-19 ketika kuota haji dibuka itu prioritas jemaah lansia dulu yang diberangkatkan. Tahun ini saja usia 100 tahun ada belasan dan usia 75 hingga 90 tahun ada sekitar 80 sampai 90 orang, ” jelasnya.
Selain itu, faktor cuaca di tanah suci yang jauh berbeda dengan di tanah air menjadi tantangan untuk para jemaah terutama lansia yang baru pertama kali ke tanah suci.
“Update terbaru, cuaca di Mekah luar biasa panas. Jadi musim panas ini tidak biasa, bahkan sampai 55 derajat celcius. Jadi, sangat penting untuk jemaah menjaga vitalitas dan kesehatan agar bisa menjalani ibadah dengan khusyuk, ” tandasnya. (pra)