RADARBANDUNG.ID – Keberadaan Ikatan Guru Indonesia (IGI) sejak berdirinya pada tahun 2009 tidak diragukan lagi. IGI kini memiliki puluhan ribu anggota yang tersebar di 36 provinsi dengan jiwa militansi serta visioner untuk memajukan kompetensi guru. Berbagai pelatihan telah dilakukan oleh IGI di seluruh Indonesia.
Begitu pula, peran IGI dalam Program Organisasi Penggerak Kemendikbudristek sangat perlu diapresiasi.
Hal itu diungkapkan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
“IGI telah melakukan berbagai hal dalam peningkatan kompetensi guru, termasuk penguatan literasi numerasi di dalam program organisasi penggerak” jelasnya.
“Untung ada organisasi profesi guru seperti IGI yang ikut mengembangkan kompetensi guru, sehingga percepatan dan pemerataan peningkatan kompetensi guru yang masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia bisa dilakukan,” jelas Nunuk.
Hal tersebut diungkapkan Prof. Nunuk pada Kegiatan penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) Program Organisasi Penggerak (POP) Ikatatan Guru Indonesia (IGI) 2023 yang digelar di Hotel Menara Peninsula Jakarta pada tanggal 21 – 23 Juni 2023.
Nunuk menjelaskan, penguatan literasi numerasi dan karakter perlu ada transformasi belajar dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Kami berharap adanya kemajuan dan perubahan perilaku lebih 3 juta guru di Indonesia, termasuk perubahan karakter menuju ke penguatan nilai nilai Pancasila”, tambahnya.
Keyakinan tersebut dapat dilakukan oleh para aktivis IGI yang memang fokus pada kompetensi serta visioner, dimana memang seluruh anggota serta pengurusnya berasal dari kalangan guru.
Guru hebat adanya di IGI, dan diharapkan organisasi profesi guru ini mampu memberikan dampak besar dan luas melalui praktik baik yang diharapkan mampu mendesiminasikan berbagai hasil program POP yang telah dilaksanakan.
Harapan lain yaitu, agar IGI tidak berhenti sampai selesainya program ini, tapi diharap terus berlanjut dan membangun komunitas ruang ruang belajar guru, gotong royong dan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan program pendidikan.
Hal tersebut disanggupi oleh ketua IGI Danang Hidayatullah dalam kata sambutannya. Menurut Danang, anggota IGI yang telah tersebar di 34 Provinsi dan 514 kabupaten se Indonesia siap terus bergerak dan berdampak untuk kemajuan pendidikan.
“Kegiatan ini menghadirkan puluhan kadis, ratusan guru baik dari pusat, wilayah, daerah untuk menguatkan rencana tindak lanjut” jelasnya. “Ada anggaran atau tidak ada anggaran IGI berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi guru” tambah guru dari Binus Simprug ini.
Sementara itu ketua panitia POP IGI tingkat SD sekaligus Ketua panitia RTL, Nursyamsi, menyampaikan dalam laporannya bahwa ada 4.464 guru, kepsek dan pengawas yang terlibat dalam POP IGI yang sudah berlangsung 3 tahun ini, dengan 11 provinsi di 24 Kabupaten Kota untuk tingkat SD dan 11 provinsi di 25 kab/kota tingkat SMP.
“Kami telah menjalankan program POP dengan berharap adanya upaya peningkatan literasi numerasi yang muaranya diharap peningkatan hasil belajar peserta didik”, jelas guru SMP 26 Makassar ini.
Dalam kegiatan tersebut juga dipaparkan hasil riset terkait program POP ini. Dr. Asep Sutisna selalu direktur pusat riset IGI menyampaikan, bahwa hasil dari POP IGI terbukti sangat signifikan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa sasaran, termasuk munculnya banyaknya inovasi serta kreativitas dari guru-guru sasaran.
Masih dalam rangkaian kegiatan penyusunan rencana tindak lanjut, dihadirkan juga pebulutangkis Indonesia peraih emas pada Olimpiade tahun 2021, Greysia Polii. Pada talkshow tersebut, Polii menyampaikan inspirasi kepada guru IGI yang hadir, supaya para guru juga mendorong siswa-siswinya untuk terus berprestasi, menjadi dirinya sendiri dan harus bisa tampil percaya diri. Semua tentu diawali dengan kepercayaan diri guru dalam mengembangkan kompetensinya dalam meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa. (**)