News

Meski Ada Laporan, Proses PPDB 2023 Dinilai Relatif Lebih Baik

Radar Bandung - 26/06/2023, 09:53 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Meski Ada Laporan, Proses PPDB 2023 Dinilai Relatif Lebih Baik
Ledia Hanifa Amaliah

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA/SMP sederajat dinilai sudah lebih baik.

Begitu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah menanggapi proses PPDB 2023 untuk tingkat SMA, SMK dan SLB serta SMP di Jabar, Minggu (25/6).

“Kalau perkembangan PPDB di Jawa Barat sebetulnya relatif sudah lebih baik. Memang ada beberapa laporan-laporan misalnya, ternyata masuk ke sekolah itu ada tarif dan sebagainya, masih kadang terdengar,” ujar Ledia.

Meski begitu, Ledia mengingatkan agar semua proses PPDB 2023 dijalani dengan baik. Ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah tertentu dengan cara tidak benar, dikhawatirkan ilmu yang didapat tidak berkah.

“Makanya harus lebih cermat kitanya, niat orang tua, guru, semua proses di pendidikan bukan cuman belajar mengajar, tapi semua harus dijalani dengan baik,” pesannya.

Selain itu, Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini juga menyoroti masih adanya anggapan masyarakat terkait sekolah favorit. Padahal sistem PPDB saat ini diterapkan untuk menghilangkan persepsi tersebut.

Menurut Ledia, proses menuju penyetaraan sekolah tidak semua berangkat dari titik dan pengembangan yang sama. Bahkan dengan kurikulum yang diterapkan pun sekolah harus adaptasi luar biasa.

“Sekolah-sekolah favorit itu sebenarnya ada beberapa hal. Kalau jadi favorit itu biasanya murid-muridnya emang udah pinter. Begitu belajar, guru mah gampang, anak-anak tinggal mengembangkan potensinya dan bagus hasilnya,” ujarnya.

Ledia menyebut, konsep sekolah favorit di Jabar khususnya, tidak bermula dari titik yang sama lalu berprestasi dan dianggap sekolah favorit. Oleh karenya hadirnya PPDB sistem zonasi sebagai upaya menghilangkan itu.

“PPDB dengan pendekatan zonasi sebenarnya memudahkan orang-orang di sekitar untuk mendapatkan sekolah. Problemnya adalah karena tidak semua kelurahan atau kecamatan di Bandung dan Cimahi punya sekolah. Terutama SMA, karena SMA di bawah pengelolaan provinsi,” ungkapnya.

Akibat tidak merata sekolah itu, penerapan PPDB berbasis zonasi pun tak mudah. Misalnya di Kota Bandung, sebagian masyarakat Bandung Kidul sekolah terdekatnya ada di Gedebage, Rancasari dan Buah Batu.

“Berarti kan udah keluar kecamatannya, jadi perhatian buat kita, karena tidak semua kecamatan punya SMA, itu padahal di Kota Bandung. Gimana kalau misalnya yang di luar Bandung,” tuturnya.

Dikatakan Ledia, apabila APBD Provinsi memadai, ada baiknya memberikan subsidi tambahan walaupan sekolah terdekatnya adalah swasta. Sebab selain memudahkan, tentu mengurangi biaya perjalanan sang anak ke sekolah.

“Tapi memang lagi-lagi tergantung dari kemampuan pemerintah daerahnya,” pungkasnya. (dbs)


Terkait Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor
Jawa Barat
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Rapat Dinas Tetap di Kantor

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Meskipun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sudah melonggarkan kebijakan rapat yang digelar di hotel, namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tetap meminta rapat-rapat dinas untuk tetap menggunakan kantor pemerintahan. Tak hanya jajaran Pemprov, Dedi juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota di Jabar untuk tidak perlu menggelar acara di hotel. “Terkait kebijakan […]

KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang
Jawa Barat
KDM Bicara Penyebab Kelas Menengah Bawah Jabar Terjerat Hutang

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengungkap persoalan kemiskinan yang menjerat kaum kelas menengah ke bawah di Jawa Barat yang melahirkan tingginya angka ketergantungan pada hutang dan bantuan pemerintah. Dedi Mulyadi mengatakan problem kesejahteraan Jawa Barat ada di kalangan menengah-bawah berlatar pada beban ekonomi yang muncul setiap hari dalam rumah tangga. Utamanya, mereka yang memiliki […]

Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah
Jawa Barat
Kembali ke Barak! Jabar Lanjutkan Pendidikan Karakter Ala Tentara untuk Siswa Bermasalah

Gelombang pertama program ini sebelumnya telah digelar pada 1 hingga 20 Mei 2025. Sebanyak 273 siswa berhasil menyelesaikan program di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, yang berlokasi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, serta di Purwakarta.

Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan
Jawa Barat
Penerapan Jam Malam untuk Pelajar di Jabar Terus Disosialisasikan

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sosialisasi kebijakan penerapan jam malam untuk pelajar terus disosialisasikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Penerapan jam malam untuk pelajar di Jabar ini perlu keterlibatan semua pihak, tidak hanya pemerintah saja, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, dikutip Senin (9/6/2025). Menurut Purwanto, jika tidak ada kepedulian dari orang tua […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.