News

Lulusan Kampus Harus Memiliki Jaringan yang Kuat

Radar Bandung - 21/08/2023, 21:14 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Prof. Effendi Gazali mengingatkan pentingnya jaringan yang luas setelah lulus dari universitas. Selain itu, diharapkan anak muda tetap memiliki kepedulian antar sesame dan lingkungan.

Hal tersebut disampaikan dalam orasi ilmiahnya dalam acara wisuda Institut Ummul Quro Al-Islami di Hotel Braja Mustika Bogor, Senin (21/8).

Menurutnya, saat ini arus informasi yang sangat pesat menjadi tantangan yang harus dihadapi. Kemudian, terdapat berbagai macam ketidakpastian dari berbagai sektor. “Dalam menghadapi tantangan ini, sangat penting bagi para wisudawan agar membuat networking (jejaring) seluas dan sekuat-kuatnya. Sebab, networking sangat mendukung dalam menentukan kesuksesan wisudwan,” ujar Effendy.

Sementara itu, dalam sambutannya rektor Institut Ummul Quro Al-Islami, Syaiful Falah turut memberikan pesan kepada 310 wisudawan. Setelah lulus, mau jadi apapun nantinya para wisudawan, harus memiliki kualitas dan dapat menginspirasi lingkungan.

“Jika nanti ada di antara wisudwan menjadi guru, baik di sekolah kecil, madrasah, dan di sekolah mana pun. Jadilah guru yang mampu menginspirasi anak didiknya, sehingga anak didiknya akan menjadi orang yang besar dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa,” ujar Syaiful.

Syaiful pun berpesan agar para wisudwan senantiasa meramaikan mushola dan majlis taklim, salah satunya dengan tidak meninggalkan sholat.

Para wisudawan dari Institut Ummul Quro Al-Islami pun mendapatkan paparan dari Prof. Masykur Ali Musa yang menyarankan agar wisudawan menanamkan jiwa kewirausahaan Islam.

“Sebelum menanamkan itu, pertama kali yang harus ditanamkan adalah akidah, sebagai pondasi dalam menanamkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda Islam,” ujar Masykur.

Menurutnya, pada zaman ini terdapat pergeseran mengenai istilah keuasaan, dulu penguasa terletak pada militer power akan tetapi sekarang bergeser ke pemilik modal. “Seseorang boleh menjadi penguasa, akan tetapi ingat, di belakang penguasa ada pengusaha,” katanya. (dbs)