RADARBANDUNG.ID, KAB BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna optimis pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangalengan, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) akan bisa selesai pada bulan Agustus tahun 2024 mendatang. Pembangunan tersebut bertujuan untuk memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat yang ada di tiga kawasan tersebut.
Rencananya sampai akhir tahun 2023 ini, pihaknya masih akan merampungkan proses perataan lahan. Selain itu pihaknya pun akan segera membuka tender konstruksi atau pembangunan fisik rumah sakit senilai Rp 31 miliar menjelang akhir tahun ini.
“Untuk pembangunannya kita akan running di awal 2024 dan paling telat bulan Agustus 2024 nanti sudah selesai semuannya. Untuk saat ini masih di tahap cut and fill itu perataan lahan,” kata Dadang, Senin (28/8).
Baca Juga : Janji Bangun Ruas Jalan Penghubung Kecamatan Cipeundeuy-Kecamatan Serangpanjang
Dirinya berhadap dengan hadirnya rumah sakit baru di kawasan Pacira, maka akan semakin memudahkan masyarakat dalam mencapai akses kesehatan. “Jadi ke depannya masyarakat dari kawasan Pacira ini tidak perlu jauh-jauh ke Soreang atau ke Al Ihsan di Baleendah, apalagi harus sampai Kota Bandung,” ujarnya.
“Nanti persoalan kesehatan yang muncul di masyarakat bisa terselesaikan lewat hadirnya RSUD Pacira, sebab Insya Allah di sana nanti juga akan kami lengkapi untuk fasilitasnya,” imbuhnya.
RSUD Pacira adalah satu dari tiga rumah sakit yang saat ini tengah dipersiapkan pembangunannya oleh Pemkab Bandung. Rumah sakit lain yang direncanakan akan dibangun antara lain, RSUD Arjasari dan RSUD Bojongsoang di Tegalluar.
Baca Juga : DLH Kabupaten Bandung Minta Seluruh Pihak Bisa Kelola Sampah di Masa Darurat
“Pembangunan rumah sakit ini adalah komitmen kami dalam memfasilitasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, karena itu wajib dilakukan oleh pemerintah, dan kami menaruh perhatian bagi peningkatan kesehatan masyarakat,” terangnya.
Dirinya mengharap, kehadirian rumah sakit baru tersebut nantinya akan bisa memberikan manfaat positif bagi seluruh masyarakat, baik di sektor kesehatan maupun ekonominya. “Harapan kami tentu ada efek turunannya pembangunan rumah sakit, baik pembangunan dan perekonomian masyarakat setempat, karena akan menyerap tenaga kerja sekitar wilayah tersebut,” pungkasnya. (rup)