RADARBANDUNG.id- Insya Allah merupakan salah satu kalimat yang sering diucapkan umat Muslim, dan ada sebagian orang menulis dengan Insha Allah, lalu dari kedua penulisan itu, mana yang dianggap tepat dan benar, Insya Allah atau Insha Allah?
Dalam kaidah bahasa Indonesia, penulisan yang tepat adalah Insyaallah, bukanlah Inshaallah, sebagaimana dijelaskan Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Malang Gus Ach Dhofir Zuhry.
“Pakai ‘H’ atau pakai ‘Y’? Dalam Bahasa Indonesia pakai ‘Y’ (Insya), kalau pakai ‘H’ (Insha) jadi inso (إنصا) nanti,” jelas Gus Dhofir menjawab pertanyaan warganet sebagaimana tayangan Youtube NU Online.
Baca Juga: Bacaan Doa Ketika Melihat Ka’bah
Kata Gus Dhofir, huruf ‘sy’ atau ‘sh’ erat kaitannya dengan transliterasi atau alih aksara huruf Arab ke Latin.
Menurutnya, perbedaan penulisan ejaan Insya Allah dan Insha Allah ini tak perlu diperdebatkan, sebab transliterasi ini cukup dinamis dan mengalami perubahan atau penyederhanaan.
Baca Juga: Doa untuk Ziarah Kubur dengan Tata Caranya
“Tapi sekarang transliterasi itu bergeser. Sekarang (transliterasi huruf) ص itu S titik di bawah (Ṣ),” ujarnya, dikutip dari NU Online.
Pengampu kajian tafsir tematik NU Online ini melanjutkan, penulisan ejaan Insya Allah dan Insha Allah bisa dianggap benar dan tepat selama huruf “sy” atau “sh” itu merujuk pada huruf ش yang ada dalam kalimat اِنْ شاَءَ اللّٰه.
“Ejaan ‘sy’ ini ejaan Bahasa Indonesia, kalau ‘sh’ itu ejaan luar (Bahasa Inggris),” ucapnya.
Perintah untuk Mengucapkan Insya Allah
Kalimat Insya Allah merupakan perintah Allah yang ada dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat al-Kahfi ayat 23-24:
وَلا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا . إِلّا أَنْ يَشَاءَ الله
“Dan janganlah engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku akan melakukannya besok.’ Kecuali jika Allah menghendaki atau mengucapkan insyaallah.”
Secara literal Insya Allah berarti “jika Allah menghendaki”. Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.
Mengucapkan Insya Allah juga sebagai bentuk keinsafan bahwa dibalik semua peristiwa ada Sang Penentu. Tidak semua yang diinginkan bisa terwujud. Seluruhnya bersifat tidak pasti, dan justru karena itulah manusia dituntut berikhtiar.
Kata Insya Allah merupakan wujud pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah SWT sembari bekerja keras karena proses yang ditempuhnya belum menemukan kepastian hasil.
Manusia memang dilarang untuk memastikan perbuatan yang masih dalam rencana, karena yang demikian termasuk cermin keangkuhan. Manusia tidak mungkin mengandalkan secara mutlak dirinya sendiri. Sebagai makhluk, ia membutuhkan Sang Khaliq. Seberapapun besar jerih payah seseorang, tetaplah ia sebatas pada level ikhtiar.
Demikian ulasan penulisan kalimat Insya Allah yang tepat dan benar, beserta arti dan keutamaannya. (ysf)
Baca Juga:
- Doa Penangkal Santet Sesuai Tuntunan Islam
- Doa Terbebas dari Hutang yang Diajarkan Rasulullah SAW
- Doa Terhindar dari Fitnah Dajjal: Arab, Latin dan Artinya