RADARBANDUNG.ID, BANDUNG – Tiga ruangan terbakar, siswa SMPN 25 Bandung diliburkan.
“Untuk sementara, kami meliburkan siswa di hari Jumat ini, hari Sabtu jam libur, untuk hari senin, nanti akan kami evaluasi dulu,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan, SMPN 25 Bandung Sulahudin Santana, kepada wartawan Jumat (15/09/2023).
Seperti diketahui, 3 ruangan di SMPN 25 Bandung terbakar pada Kamis (14/09/2023) pukul 18.30 WIB.
Baca Juga : Gandeng APEPI dan APPI, DJP Jabar I Sosialisasikan Aturan Pajak Emas
Ruangan yang terbakar adalah satu gudang dan 2 ruang kelas.
“Kalau untuk di gudang, karena banyak material yang mudah terbakar, jadi memang kerusakannya parah. Tapi kalau untuk ruang kelas, yang terbakar hanya atapnya saja,” tambahnya.
Untuk sementara siswa yang berjumlah 887 orang melakukan pembelajaran jarak jauh. Dengan pertimbangan keamanan.
Baca Juga : Rahmat Hidayat Djati Tegaskan PKB Karawang Dukung Anies-Muhaimin Pasca Hasil Survey SMRC
“Namanya anak, kita kan tidak tahu, barangkali ada yang sulit diatur, Kami khawatir nanti malah membahayakan mereka,” jelasnya.
Ditanya mengenai penyebab kebakaran, Santana mengatakan, pihaknya tidak menyetahui persisnya.
“Biar saja pihak kepolisian yang memberikan keterangan setelah melakukan penyidikan,” katanya.
Disinggung mengenai kesiapan penanggulangan kebakaran, Santana mengatakan, di sekolahnya ada dua unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun, karena kemungkinan sudah kadaluarsa, sehingga baru dipakai sebentar sudah habis.
“Ya memang kita tidak pernah mengecek. Jadi mungkin karena sudah kadaluarsa,” akunya.
Ke depan, Santana mengatakan akan menambah jumlah APAR di SMPN 25, selain itu, akan lebih rajin mengecek APAR dengan rutin.
“Ya kalau sudah kejadian, kita baru lebih waspada. Kemarin-kemarin kami akui tidak terlalu memperhatikan,” sesalnya.
Halnya dengan kerugian yang diderita, Santana juga mengatakan masih belum tahu jumlah persisnya. Namun, menurut Prediksinya, kerugian tidak akan terlalu besar, karena yang rusak berat adalah gudang dan barang-barang yang ada di dalamnya.
“Kalau yang namanya gudang kan tidak semua barangnya bagus dan baru. Bahkan ada beberapa barang yang merupakan barang bekas,” paparnya.
Untuk renovasi, Santana mengatakan, masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Sehingga pihaknya belum bisa memutuskan dan memberikan keterangan.
“Ini sekarang masih ada rapat antara Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, Camat Astananyar dan Polsek. Salah satunya untuk membicarakan masalah renovasi,” bebernya.
Degan adanya kejadian ini, beberapa program kegiatan terpaksa dibatalkan. Ada beberapa kegiatan yang dibatalkan, ada yang hanya ditunda saja.
“Hari ini, seharusnya ada sosialisasi yang merupakan kerjasama antara Pemprov dan kementrian hukum dan HAM,” terangnya. (mur)