RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pada pembukaan pasar sesi Asia, Senin 09 Oktober 2023, pelaku pasar dikejutkan oleh lonjakan harga emas mencapai lebih dari 20 basis poin dari harga penutupan pasar di sesi Amerika Serikat pada Jumat 06 Oktober 2023 di level US$ 1.830 per troy ounce.
Di hari ini, emas terbang mulai dari pembukaan sesi Asia, hingga Senin siang mencapai US$ 1.854 per troy ounce.
Konflik perang Israel – Palestina membuat harga emas melompat seketika. Dikarenakan para investor mengalami kepanikkan lantaran memperkirakan perang akan berlangsung lama dan berkepanjangan. Dengan demikian, banyak investor yang memutuskan untuk mencari aset safe haven seperti emas yang dinilai lebih stabil.
Dalam minggu ini, harga emas diprediksi bakal mengalami tren kenaikkan setelah tertekan hingga mencapai US$ 1.810 per troy ounce selama sepekan terakhir terakhir akibat imbal hasil obligasi pemerintah AS terus mengalami kenaikkan di tengah ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Titik tertinggi harga emas pada minggu ini diperkirakan mencapai US$ 1.880 – US$ 1.900 per troy ounce. Namun demikian, para investor dan trader harus tetap berhati-hati karena adanya gap harga yang membuat emas berpotensi mengalami penurunan dulu sebelum kembali melanjukkan kenaikkan.
Baca Juga: Ganjar Optimis Santriwati Berperan Penting dalam Indonesia Emas 2045
Head of Corporate Communication PT International Business Futures, Andri Darmawan mengatakan, kenaikkan harga emas secara drastic umum terjadi diakibatkan kondisi situasi geopolitik yang memanas, bencana alam, dan wabah seperti Covid-19 yang melanda dua tahun lalu.
“Sehingga momen seperti ini bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan posisi long buy atau menjual emas fisik begitu harga mencapai titik tertingginya,” ujar Andri Darmawan.
Selain itu menjelang akhir tahun, siklus harga emas biasanya akan terkoreksi dulu hingga ke kisaran level US$ 1.800 – US$1.700 per troy ounce sebelum mengalami lonjakan menjelang akhir Desember pada momen window dressing dan berlanjut hingga Imlek di tahun depannya.
“Karena itu, emas bisa menjadi pilihan menarik hingga akhir tahun ini untuk dikoleksi para investor,” tandas Andri. (*)