RADARBANDUNG.id- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memprediksi puncak dampak El Nino akan berakhir pada November, dikarenakan Monsun Asia telah memasuki wilayah Indonesia dan diprediksi Bulan November akan mulai turun.
Namun, Dwikorita mengatakan, BMKG memprediksi awal musim hujan tidak serentak di seluruh Indonesia akibat tingginya keragaman iklim. Tak hanya itu, Fenomena El Nino juga akan masih bertahan hingga tahun depan.
Berdasarkan Buletin Informasi Iklim September yang diterbitkan oleh BMKG, pada November 2023 diperkirakan mengalami hujan yang bersifat normal hingga bawah normal. Dikutip dari Jawapos.com, sejumlah 65,63 persen wilayah Indonesia diperkirakan memiliki sifat hujan bawah normal atau 0-84 persen mm, 32,18 persen diperkirakan normal atau pada ambang 85-115 persen mm, dan 2,20 persen diperkirakan atas normal atau lebih dari 116 persen mm.
BMKG juga menjelaskan pada November 2023 diperkirakan wilayah mengalami curah hujan kategori rendah atau 0-100 mm/bulan sejumlah 16,89 persen, wilayah yang mengalami curah hujan kategori menengah atau 100-300 mm/bulan sejumlah 69,50 persen, sementara 13,61 persen wilayah mengalami curah hujan tinggi atau 300-500 mm/bulan hingga sangat tinggi atau lebih dari 500 mm/bulan.
Melansir dari situs resmi BMKG, awal musim hujan umumnya akan terjadi pada Oktober hingga Desember 2023 dan akan memasuki puncaknya pada Januari hingga Februari 2024.
BMKG pun meminta kementerian maupun lembaga hingga pemerintah daerah untuk melakukan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana selama musim hujan terutama pada wilayah yang mengalami sifat hujan atas normal.
Tak hanya itu, pemerintah daerah juga diminta untuk memaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat terkait menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi dan pentingnya memperhatikan peringatan dini. (jpc)