RADARBANDUNG.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi sementara penyaluran anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp26,7 triliun sepanjang 2023 atau 97,6 persen dari pagu anggaran senilai Rp 27,4 triliun.
Jumlah tersebut paling besar digunakan untuk pembangunan infrastruktur dengan nilai mencapai Rp 23,8 triliun. Salah satunya, untuk membangun Kompleks Istana Kepresidenan.
“IKN tahun ini kita belanjakan Rp26,7 triliun dari anggaran total untuk tahun ini Rp27,4 triliun. Apa saja ini? Yang Rp23,8 triliun untuk infra, terutama dari mulai kompleks istana dan pemerintahan pusat di kawasan inti,” kata Menkeu dalam konferensi pers kinerja dan realisasi APBN 2023, di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (2/1) dikutip dari Jawapos.com.
Baca Juga: Resmi, Ibukota RI Pindah ke Kalimantan
Tak hanya untuk pembangunan kawasan inti, anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan pusat pemerintahan, kawasan permukiman, seperti pembangunan tower rumah susun aparatur sipil negara (ASN) dan pertahanan keamanan.
Kemudian, pembangunan jalan tol IKN, hingga duplikasi jembatan Pulau Balang Bentang Pendek. Serta pembangunan Bendungan Sepaku Semoi untuk air bersih dan penanganan banjir DAS Sungai Sanggai, Pamaluan, Saluang, dan Tengin.
Baca Juga: 180 Ribu ASN Bakal Dipindahkan ke Ibu Kota Negara Nusantara
“Sementara untuk klaster non-infrastruktur telah terealisasi sebesar Rp2,9 triliun dari pagu Rp3 triliun,” jelasnya.
Belanja non-infrastruktur digunakan untuk fungsi koordinasi perencanaan pemindahan IKN, rekomendasi kebijakan, dukungan pengamanan terutama untuk Polri, dan untuk operasional Badan Otoritas IKN yang masuk dalam belanja yang noninfrastruktur.
Sementara untuk 2024, anggaran yang akan dikucurkan guna pembangunan IKN ditargetkan akan lebih besar lagi mencapai Rp 40,6 triliun. Adapun, total alokasi anggaran IKN sepanjang 2022 hingga 2024 sejumlah Rp 72,8 triliun dengan rincian realisasi 2022 senilai Rp 5,5 triliun, 2023 Rp 26,7 triliun, dan rencana APBN 2024 sejumlah Rp 40,6 triliun.
“Tahun depan lebih besar lagi Rp40,6 triliun, ini terutama untuk basic infrastruktur hingga IKN-nya bisa terbangun,” tandas Menkeu. (jpc)