RADARBANDUNG.id, BANDUNG BARAT – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memaksimalkan keberadaan 129 kamera pengawas yang tersebar disejumlah titik.
Kamera yang tersebar di 44 simpang tersebut digunakan untuk melakukan monitoring kondisi lalu lintas di Kabupaten Bandung Barat.
Kadishub KBB, Fauzan Azima mengatakan, di selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin.
“Kemudian antara batas KBB dengan Cimahi di Padasuka, Cilame, Cimareme, Cangkorah, Citunjung, Pasar Batujajar, Simpang Tol Padalarang, Tagog, dan Ciburuy,” katanya.
Ia menambahkan, untuk di kawasan utara Bandung Barat dimulai dari Simpang Paratag, UNAI, Lembang Park and Zoo.
“Selanjutnya eks Kampung Gajah, Simpang Beatrix, Grand Hotel, Inti Metal, Simpang Panorama, Orchid Forest, Tangkuban Parahu, dan The Lodge Maribaya. Serta di Setiabudi tugu batas antara KBB dan Kota Bandung,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kamera pengawas itu terintegrasi dengan ruang Area Traffic Control System (ATCS) yang ada di kantor Dishub KBB. Hanya saja semuanya masih mengandalkan jaringan WiFi.
“Kendala jaringan WiFi yang kerap muncul membuat sensor pendeteksi volume dan jumlah kendaraan atau sistem Penghitung Lalu Lintas Otomatis (Plato) tidak beroperasi secara maksimal,” katanya.
“Kendala jaringan sering kali membuat Plato tidak bisa share data ke server, sebab jaringan WiFi polanya sistem poin to poin dan itu memakan waktu. Jadi sebenarnya untuk server kita sudah mumpuni, tapi jaringan yang belum menunjang,” imbuhnya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan coba menerapkan camera yang berfungsi untuk counting di enam titik. Yakni di Cipatik Soreang, Samsat, Ciburuy, Cikamuning, depan Minimania, dan Hot Spring Lembang.
Nantinya juga akan coba menggunakan Fiber Optic (FO) yang cocok diterapkan di kawasan perkotaan.
“Mudah-mudahan semua bisa diarahkan ke FO terutama di wilayah perkotaan karena banyak keunggulan dari kualitas tampilan gambar,” katanya.
“Semoga saja pada saat libur arus mudik dan balik lebaran nanti, untuk kamera counting sudah bisa diimplementasikan. Sehingga jumlah kendaraan yang melintas bisa diketahui langsung berdasarkan jenisnya,” pungkasnya. (kro)