News

9,9 Juta Gen Z Nganggur: Tingginya Ketidaksesuaian Antara Keterampilan dengan Lapangan Kerja

Radar Bandung - 30/05/2024, 11:50 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Berdasarkan data BPS pada 2023, sekitar 9,9 juta generasi Z jadi pengangguran atau tidak berkegiatan. Dari data tersebut, didominasi perempuan muda yakni 5,73 juta orang. Sedangkan sisanya 4,17 juta adalah laki-laki muda.

BPS juga melaporkan mayoritas pengangguran berasal dari wilayah perkotaan sebanyak 5,2 juta orang, sedangkan 4,6 juta di pedesaan.

“Situasi ini mencerminkan krisis serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera dari berbagai pihak. Kita menghadapi situasi yang mengkhawatirkan. Generasi muda, khususnya generasi Z, terancam oleh tingginya tingkat pengangguran. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga sosial yang harus ditangani dengan cepat dan tepat,” beber Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi.

Menurut Asep, salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z adalah ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh para pemuda dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan program pelatihan dan pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Baca Juga: Pansus 9 DPRD Kota Bandung Sosialisasikan Raperda Minol ke Warga: Harus Betul-betul Diawasi

“Kita perlu membuat suatu wadah seperti inkubator bisnis yang bisa mewadahi para gen z ini agar mereka memiliki skill sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berdaya saing tinggi khususnya di Kota Bandung,” tambahnya.

Selain itu, Asep juga mendorong pemerintah kota untuk meningkatkan investasi dalam sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi para pemuda serta memperkuat program kewirausahaan bagi generasi muda.

Baca Juga: KPU KBB Tetapkan Kursi dan Calon Anggota DPRD KBB pada Pileg 2024

“Kita juga harus menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja serta memperkuat program kewirausahaan untuk mendorong pemuda agar berani membuka usaha sendiri,” jelas Asep.

Asep juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah pengangguran ini serta generasi Z pun harus terus meningkatkan skill. Asep percaya bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Kota Bandung dapat mengatasi krisis ini dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Generasi Z. (mur)