RADARBANDUNG.id, BANDUNG -Asosiasi Pekerja Industri (API) Pertunjukan Indonesia menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I yang berlangsung pada 10 – 12 Juni 2024 di Imah Seniman, Lembang, Jawa Barat.
Munas dihadiri para anggota API Pertunjukan Indonesia dari beberapa kota, seperti dari Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Bali, Flores, Manado, Pontianak, Lampung, Bengkulu, Pekanbaru, Aceh serta daerah lainnya. Mereka hadir untuk memilih Ketua Presidium API Pertunjukan Indonesia dengan masa jabatan tahun 2024 – 2027.
“API Pertunjukan Indonesia ini sederhananya adalah organisasi profesi yang bersifat non-profit yang berawal dari inisiasi para pelaku pertunjukan yang bercita-cita mengupayakan kesejahteraan bersama untuk Indonesia,” kata salah seorang Ketua Presidium API Pertunjukan Indonesia terpilih,
Reza Pamungkas, Rabu (12/6).
Reza menuturkan, kegiatan Munas 1, API Pertunjukan Indonesia berlangsung hangat dan semangat. Sehingga bisa memunculkan berbagai gagasan menarik dan beberapa tujuan program yang disepakati bersama untuk jangka pendek, menengah dan panjang sekian tahun kedepan. Sejumlah program kerja menjadi bahasan hangat dalam Munas kali ini.
“Terpilih Ketua Presidium API pada munas 1 ini yakni ; Inet Leimena, Reza Pamungkas dan Johan Didik, untuk masa jabatan tahun 2024 – 2027. API yang membawa hawa positif dapat menjadi organisasi yang bermanfaat untuk kita bersama terutama pada pelaku industri pertunjukan dan masyarakat luas Indonesia,” kata Reza.
Reza berpendapat, Indonesia, adalah negeri yang kaya akan seni budaya dengan beragam potensi kreatif yang wajib untuk dikembangkan melalui berbagai media yang juga terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
“Perkembangan dunia pertunjukan terus bergulir seiring dengan beragam tingkat ekspresi dan tingkat apresiasi yang kemudian berkembang menjadi industri yang diikuti dengan meningkatnya profesionalisme para pelakunya,” harapnya.
Maka, tegas Reza, dihidupkanlah satu ruang perkumpulan bagi pelaku dunia pertunjukan Indonesia yang dapat saling menghubungkan, saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu perkembangan dan peningkatan profesionalisme pelaku pekerja dunia pertunjukan, untuk Indonesia, untuk dunia.
“Para pelaku kreatif ini menghasilkan karya-karya terbaik dari berbagai proses yang dilewatinya. Diawali dari sebuah ide (awal) hingga riset kajian teknis produksi sampai pada aplikasinya yang nantinya dapat dipertunjukkan pada dunia,” katanya.
Reza menuturkan, pertunjukan adalah sesuatu (karya yang tercipta) yang dipertunjukkan/ dipertontonkan/ dipamerkan. Pertunjukan dihidupkan oleh berbagai elemen diantaranya : Team Kreatif, Team Produksi, Team Management, Talent, Audience, Tenant, Venue, Vendor, Media, Swasta, Pemerintah.
Baca Juga: Jumlah TPS di Kota Bandung Berkurang pada Pilkada Serentak 2024
“Team Kreatif, Team Produksi, Team Management adalah para Pelaku, Pekerja Pertunjukan yang berproses berdampingan saling menghubungkan, mendukung, mengisi dengan porsinya masing-masing guna beninovasi, menjaga semangat kebersamaan dan berbagi kehangatan yang bergabung menyalakan ruang perkumpulan para Pelaku, Pekerja Pertunjukan Indonesia bagai satu filosofi API yang akan terus menyala,” ungkapnya.
Reza menambahkan, API dihidupkan dari beberapa unsur. Berproses berdampingan, saling menghubungkan, saling mendukung dan mengisi dengan porsinya masing-masing.
“Percikan API, percikan ide untuk inovasi karya-karya yang akan tetap terjaga dengan baik. Api yang terus menyala merupakan semangat yang terus membara dan tetap ada. Api yang menghangatkan, berbagi kehangatan berinteraksi dengan banyak pihak lain.” pungkasnya.(*)
