RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kebutuhan pangan dan kesadaran produk pertanian organik terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Hal ini harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas komoditas pertanian yang juga berbasis organik.
Produk pupuk bernama Phonska Alam dari Petrokimia Gresik bisa meningkatkan produktivitas padi organik sebesar 13 persen. Basis datanya berasal dari demonstration farming (demfarm) yang dilakukan di berbagai daerah melalui Program Makmur.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran dari program tersebut berada di Desa Ciparay, Kec. Ciparay, Kabupaten Bandung. Mereka melakukan pemupukan menggunakan Phonska Alam di area sawah menggunakan drone, Jumat (21/7).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan peningkatan produktivitas dari rata-rata 5,5 ton setiap hektare, menjadi 6,5 ton per hektare. “Phonska Alam adalah solusi yang ditawarkan Petrokimia Gresik untuk mendorong produktivitas komoditas organik,” kata dia.
Ia menjelaskan Phonska Alam merupakan pupuk NPK berbasis organik pertama di Indonesia. Kandungan N, P, dan K pada pupuk ini sudah terstandar dan bermutu bagi pertanian organik. Bahan bakunya berasal dari mineral alami, tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Semua itu ditandai dengan logo “Organik Indonesia” sebagai wujud perlindungan atau jaminan bagi konsumen atas kualitas Phonska Alam. Dengan begitu, pupuk ini bisa memudahkan para petani saat memproduksi produk pertanian organik.
“Jika selama ini petani organik menggunakan cara-cara konvensional untuk memberikan unsur hara N, P, dan K pada tanaman, misal memanfaatkan air cucian beras, pohon pisang, sabut kelapa atau lainnya, sekarang kami menawarkan cara yang lebih efektif, efesien, dan terukur atau terstandarisasi melalui Phonska Alam,” ujar Dwi Satriyo.
Dalam Program Makmur ini, Petrokimia Gresik berperan memberikan jaminan penyediaan pupuk organik nonsubsidi kepada petani. Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan pendampingan melalui kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit.
Mereka juga menyediakan layanan uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman Petrokimia Gresik, sehingga dosis pemupukan yang diaplikasikan lebih efektif, efisien dan presisi atau sesuai kebutuhan.
Dalam pemupukan Program Makmur untuk padi organik di Ciparay, dosis yang direkomendasikan yaitu Phonska Alam sebanyak 300 kilogram per hektare dan 5 liter Phonska Oca yang pengaplikasiannya disemprotkan langsung ke tanaman.
“Program Makmur untuk padi organik kami mulai dari Ciparay karena tempat ini merupakan wilayah pertanian organik yang sudah tersertifikasi, dan mempunyai ekosistem pertanian yang baik mulai dari hulu hingga hilir. Kami berharap budidaya ini dapat diduplikasi oleh petani padi organik lain sehingga bahan pangan organik yang diproduksi di dalam negeri semakin besar lagi,” pungkas Dwi Satriyo. (dbs)