News

Ratusan Siswi Dari 22 SD di Bandung Riuhkan Gelaran MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024

Radar Bandung - 22/06/2024, 09:03 WIB
OR
Oche Rahmat
Tim Redaksi
KONPERS: Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin (tengah), Brand Manager Global Dairi Alami, produsen susu MilkLife, Adrian Tan (kiri), dan Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menyampaikan konferensipers penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024 di Progresif Sport Centre, Bandung, Jumat (21/6) (Foto: ISTIMEWA)

RADARBANDUNG.ID – Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife menyelenggarakan MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 1 2024 di Progresif Sport Centre, Bandung. Acara ini berlangsung  Kamis (20/6) hingga Minggu (23/6), melibatkan 538 siswi dari 22 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Bandung dan sekitarnya. Para peserta terbagi dalam dua kelompok usia: KU 10 dengan 15 tim dan KU 12 dengan 32 tim.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menjelaskan alasan Bandung dipilih sebagai salah satu kota penyelenggaraan lantaran kecintaan masyarakat Kota Bandung pada olahraga sepakbola. Sekaligus menjaring bibit-bibit baru sepakbola putri untuk masa depan.

“Kami berharap kegiatan ini membuat masyarakat Bandung semakin cinta sepak bola putri dan melahirkan bibit-bibit pesepakbola putri yang bisa berjuang bagi Indonesia di masa mendatang,” kata Yoppy, Jumat (21/6).

Dia pun menambahkan, bahwa upaya pembinaan sepakbola putri yang dilakukan oleh pihaknya telah berjalan selama lima sampai enam tahun sebelumnya. Pihaknya meyakini bahwa sepak bola putri akan bisa ke Piala Dunia lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk MilkLife dan para praktisi sepak bola putri, kami yakin langkah menuju lolos ke Piala Dunia akan terwujud. Kami tidak main-main, ini akan berjenjang dan berkelanjutan,” sebutnya.

Menambahkan hal itu, Brand Manager Global Dairi Alami, produsen susu MilkLife, Adrian Tan, pun menyoroti pentingnya kesehatan dan kebugaran anak-anak melalui olahraga dan nutrisi yang baik.

“Partisipasi MilkLife dalam kegiatan ini bertujuan menyehatkan anak-anak Indonesia melalui asupan nutrisi bergizi, didukung dengan olahraga rutin. Kami berharap peserta yang mengikuti MilkLife Soccer Challenge tumbuh menjadi pribadi yang kompetitif dan ceria,” ujar Adrian.

Menurutnya, MilkLife Soccer Challenge bukan hanya kompetisi, tetapi juga platform untuk membentuk pribadi unggul melalui olahraga dan nutrisi, membangun masa depan cerah bagi sepak bola putri Indonesia

 

“Antusiasme tinggi dari anak-anak ini membangkitkan semangat olahraga. Kompetisi ini menjadi awal yang baik untuk masa depan olahraga di Indonesia.”

Selain pertandingan sepak bola 7 vs 7 antar sekolah, MilkLife Soccer Challenge juga menyelenggarakan serangkaian uji ketangkasan (skill challenge) untuk meningkatkan kemampuan para siswi dalam bermain sepak bola. Salah satunya adalah Skill challenge yang terdiri dari lima teknik dasar: passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1, dan penalty shoot.

“Tantangan 1 on 1 mengasah kemampuan individu dalam menyerang, bertahan, dan mencetak gol, dan penalty shoot melatih ketenangan mental pemain dalam situasi krusial,” jelas Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann.

Dia pun membeberkan alasan ketertarikannya menangani tim MSC lantaran dia melihat harus ada keadilan bagi seluruh putra-putri Indonesia terhadap sepakbola. Sehingga adanya kompetisi tersebut dapat mengakomodir seluruh putra-putri yang berminat di bidanh sepak bola.

“Alasan non-football-nya saya melihat ini bagian dari keadilan sosial dari seluruh rakyat Indonesia, karena rakyat Indonesia bukan hanya putra saja tapi juga putri,” kata Timo.

Tak cuma itu, dia pun mengaku keterlibatannya juga sejalan dengan visi yang dilakukan Bakti Olahraga Djarum Foundation terhadap dunia olahraha Indonesia. Menurutnya dengan rentang waktu panjang, yayasan tersebut telah membaktikan dirinya terhadap dunia olahraga nasional tak hanya di bidang sepak bola.

“Salah satu alasan saya masuk karena lihat PB Djarum itu sudah ada sejak tahun 70-an dan terus ada kontribusi sampai sekarang, terus melakukan sesuatu untuk Indonesia sekarang,” ungkapnya.

Ia pun mengapresiasi atas langkah yang dilakukan oleh Bhakti Olahraga Djarum Foundation dalam menyiapkan bibit-bibit baru sepak bola Indonesia. “Puji syukur sekali, masuk ke sepak bola. Jadi, saya sebagai orang yang berkecimpung di sepak bola Indonesia ya harus mendukung,” jelasnya.

“Sangat bersyukur ya, ini juga jadi alasan akhirnya saya mau (terlibat) karena melihat potensi dan melihat keseriusannya,” tegas Timo.

Diketahui, Bandung menjadi kota kelima ajang turnamen MilkLife Soccer Challenge – Series 1 ini, setelah Kudus, Surabaya, Jakarta, dan Tangerang. Setelah Bandung, turnamen ini akan digelar di Semarang, Yogyakarta, dan Solo, dengan total penyelenggaraan di delapan kota sepanjang 2024 mencapai 18 kali.

(rup)