RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat (Jabar) mendorong peningkatan konsumsi karbohidrat selain beras.
Menurut Sekretaris DKPP Jabar, Indriantari, banyak pangan lokal khas di kabupaten/kota di Jawa Barat yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat masyarakat.
Banyak makan khas Jabar yang dapat diolah menggunakan jagung, singkong, ubi, sukun hingga pisang sebagai bahan utama pengganti karbohidrat. “Begitu banyak sebetulnya pangan-pangan lokal yang bisa dieksplor atau dikembangkan lagi, terutama yang pengganti karbohidrat, jadi supaya kita tidak tergantung dengan beras atau padi,” ujar Indriantari.
“Sudah banyak warga yang lupa dengan pangan kita. Padahal Jawa Barat luar biasa untuk pangan lokalnya,” tuturnya dalam kegiatan Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 7 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (22/7/2024).
Indriantari menambahkan, DKPP Jabar akan mengenalkan pangan khas Jabar berbahan utama beras yang diganti bahan lain kepada masyarakat melalui kegiatan Kontes Ternak dan Expo Pangan (KTEP) 2024 di The Landen (Ex The Ranch), Jalan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada 24-25 Juli 2024.
“Nanti akan ada expo gastronomi pangan lokal, kita akan memperkenalkan pangan-pangan lokal yang ada di Jawa Barat,” ungkapnya.
Salah satu makanan khas yang akan diganti bahan utamanya adalah kupat tahu khas Padalarang. Nantinya, kupat tersebut akan diganti singkong, sebagai bahan utama pembuatan ketupatnya.
“Agar tidak bergantung dengan beras atau padi serta masyarakat merasakan, ternyata nikmat juga tidak harus dengan beras, kupat dengan singkong,” ucapnya.
Selain kontes ternak dan expo pangan, kata Indriantari, Pemprov Jabar juga turut memberikan layanan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya dalam KTEP 2024, seperti pelayanan kesehatan hewan, kendaraan Maskara, Samsat keliling, Pasar Leweung, gelar pangan murah dan perpustakaan keliling. Selain itu, ada juga pemberian 10 ribu susu dan telur ayam gratis kepada masyarakat. (dbs)