News

Jadi Ketua DPD Desa Bersatu Jabar, Atalia Ungkap Kepentingannya

Radar Bandung - 04/08/2024, 13:01 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Kepungurusan DPD Desa Bersatu Jawa Barat (Jabar) masa bakti 2024-2029 resmi dilantik di Gedung Youth Center, SOR Jabar Arcamanik, Kota Bandung. Atalia Praratya selaku ketua DPD mengungkap bahwa ada kepentingan besar dalam membangun desa.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum DPP Desa Bersatu, Mochamad Asri Anas. Acara tersebut dihadiri pula oleh sejumlah organisasi kepala desa (OKD) di Jabar, yakni AKSI, APDESI, PABPDSI, ABPEDNAS, PP-PPDI, KOMPAKDESI, dan DPN-PPDI.

Ketua DPD Desa Bersatu Jabar, Atalia Praratya mengatakan pelantikan ini menjadi momentum seluruh ketua OKD mampu mengikis ego sektoral sehingga dapat melebur menjadi sebuah kekuatan besar.

Ada banyak hal yang harus diperjuangkan, setelah penambahan masa jabatan kepala desa dan membuat pemerintah pusat menetapkan 15 Januari menjadi Hari Desa yang tercantum dalam Keppres Nomor 23 Tahun 2024.

Di Jabar, pihaknya akan berkolaborasi dengan Pemprov Jabar dalam menjaga dan meningkatkan capaian yang sudah diraih sebagai Penyelenggara Pembangunan Daerah terbaik satu dari Bappenas.

Raihan itu berkat sejumlah program yang dilaksanakan Pemprov Jabar seperti Gerbang Desa, Satu Desa Satu Bumdes, Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha). Hasilnya, dari total 5.311 desa yang ada di Jabar, tidak ada lagi yang berstatus desa yang tertinggal atau sangat tertinggal. Saat ini Jabar memiliki 1.828 desa mandiri, 2.553 desa maju, dan 330 desa berkembang.

“Ini perlu kita syukuri dan kita harus terus dorong sehingga semua bisa terus menjadi maju dan juga mandiri,” kata dia menambahkan.

Selain itu, Atalia memastikan DPD Desa Bersatu bukan merupakan organisasi politis. Ia mengajak seluruh pengurus untuk berkomitmen menghadapi tantangan masa depan yang tidak mudah. Sehingga, keberadaan desa bisa menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah negara.

“Kita hanya punya satu tujuan dan kepentingan yaitu agar masyarakat menjadi sejahtera. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Dari desa untuk desa dan untuk Indonesia,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Harian DPD Desa Bersatu Jabar, Dedi Supandi menambakan, salah satu misi penting adalah menghilangkan konotasi bahwa desa kerap dikaitkan dengan kemiskinan.

“Padahal tidak seperti itu. Setiap desa justru memiliki potensi yang lebih menarik. Baik dari sumber daya manusia yang lebih memegang adab ketimuran. Beberapa juga secara geografis lebih asri dari kota,” ujar Dedi Supandi.

Dedi Supandi memberi contoh seperti di Kabupaten Majalengka, di mana beberapa desa memiliki potensi wisata yang unggul. Termasuk pula produk- produk unggulan mulai dari kriya hingga buah-buahan.

“Saya rasa bukan hanya di Majalengka, tapi banyak juga desa di daerah lain yang memiliki potensi besar. Tinggal bagaimana mengembangkan potensi tersebut dengan langkah kolaborasi yang baik di setiap elemen, dari mulai organisasi hingga pemerintah,” ujar Dedi yang menjabat PJ Bupati Majalengka ini.

Lebih lanjut, Dedi memastikan kesiapan Kabupaten Majalengka jika dipercaya menjadi tuan rumah untuk memperingati Hari Desa yang pertama pada 15 Januari 2015 nanti.

“Majalengka siap menjadi tuan rumah untuk hari desa yang pertama. Jika jahat besar ini dilakukan di Kabupaten Majalengka tentu akan ikut meningkatkan kunjungan ke Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat (BIJB). Artinya akan ada 7000 lebih perwakilan desa se-Indonesia yang akan datang melalui BIJB,” pungkas Dedi Supandi. (dbs)