News

MenPANRB Abdullah Azwar Anas, Ulas Reformasi Birokrasi Lewat Buku

Radar Bandung - 13/10/2024, 08:07 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.ID, JAKARTA – Dua tahun menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas sukses mentransformasi birokrasi di Indonesia.

MenPANRB Abdullah Azwar Anas, Ulas Reformasi Birokrasi Lewat Buku

Abdullah Azwar Anas, Menteri PANRB. Foto : AJI PUTRA/JAWA POS RADAR MAGETAN. Sementara itu, foto atas, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas dan Rektor UNESA Cak Hasan dalam acara peluncuran buku “Anti Mainstream Bureaucracy: Strategi Mentransformasi Birokrasi” di Jakarta. Foto:Dokumentasi Unesa.ac.id

Strategi-strateginya dibagikan MenPANRB Abdullah Azwar Anas dalam buku terbarunya ‘Anti Mainstream Bureaucracy’.

Buku ini berisi rangkuman buah pemikiran MenPANRB Abdullah Azwar Anas terkait strategi, langkah-langkah, dan pengalaman nyata dalam melakukan reformasi birokrasi di berbagai tingkatan.

Baca Juga :Pendaftar CPNS Capai 4 Juta Orang, Seleksi PPPK, BKN Fasilitasi Kelompok Prioritas

Dia juga menceritakan bahwa pengelolaan pemerintahan itu kaya akan paradoks.

Jadi perlu strategi khusus untk mendobrak cara kerja lama yang mengeras puluhan tahun.

Tak hanya soal wawasan teoretis, buku ini juga berbagi pengalaman praktis dalam mengatasi berbagai hambatan dalam reformasi birokrasi.

Baca Juga :Ada Angin Segar Nih, PPPK Boleh Ikut Seleksi CPNS 2024, Simak Penjelasan Lengkap KemenPANRB Berikut Ini

’’Dan saya berterima kasih sekali kepada semua pihak, karena saya banyak belajar dengan para menteri kolega saya, dan kepala LPNK, LPNS, kepala badan, dan teman-teman di KemenPANRB,’’ ujarnya di acara peluncuran buku tersebut di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2024.

Anas pun sedikit membagikan salah satu bahasan favoritnya dalam buku tersebut.

Yakni, soal kantor yang harus menjadi rumah kedua.

Baca Juga :MenPANRB Minta Instansi Pusat dan Daerah Kebut Isi Rincian Formasi ASN

Menurutnya, hal ini penting untuk membangun kenyamanan.

Selain itu, ketika sudah menjadi rumah kedua, maka hubungan kekerabatan dan komunikasi di kantor yang harus dibangun.

’’Kalau kantor sudah menjadi rumah kedua maka dia akan nyaman, pasti lebih produktif,’’ paparnya. (mia/bay/jawa pos)