RADARBANDUNG.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Jawa Barat meminta warga waspada terhadap potensi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di musim penghujan ini.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi mengatakan, sejauh ini warga Kota Cimahi mulai terjangkit penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aigypti.
“Kita sampaikan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi DBD. Meskipun kasusnya saat ini cenderung melandai,” katanya, Rabu (11/12/2024).
Ia menambahkan, berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi, kasus DBD yang terdata dalam tiga bulan terakhir kasus DBD Kota Cimahi terus mengalami penurunan.
“Kasus 3 bulan terakhir, September 22 kasus, Oktober 16 kasus, November 18 kasus,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kewaspadaan penting dilakukan lantaran Kota Cimahi merupakan salah satu wilayah endemi kasus DBD.
“Masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Apalagi ketika turun hujan dimana potensi tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti cukup tinggi. Jentik nyamuk itu bisa berkembangbiak di genangan-genangan air,” katanya.
“Sehingga harus dilakukan 3M, yaitu menguras tempat atau wadah penampung air, menutup temapt-tempat penampungan air, dan menimbun barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat penampungan air menggenang,” imbuhnya.
Selain PSN, Dinkes Kota Cimahi juga menyarankan masyarakat Kota Cimahi menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Seperti bunga lavender, daun siri dan daun mint. Sebab, tanaman-tanaman tersebut diyakini bisa mengusir nyamuk penyebar virus DBD.
“Kita anjurkan menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Contoh bunga lavender, daun siri, daun mint,” katanya.
Ia pun menyarankan agar masyarakat memelihara ikan cupang, mujair, mas dan sebagainya di bak penampungan air yang sulit dijangkau. Sebab, keberadaan berbagai jenis ikan itu akan menghambat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.
“Ikan cupang atau ikan lainya juga adalah pemakan jentik. Jadi bisa buat pencegahan dari mulai jentiknya agar tidak berkembang biak jadi nyamuk penyebab DBD,” tandasnya. (KRO)