News

Target Investasi 270 Triliun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Radar Bandung - 13/02/2025, 13:51 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Targetkan investasi sebesar Rp270 triliun tahun 2025 menjadi landasan utama strategi pembangunan ekonomi Jabar berfokus peningkatan investasi, ekspor-impor, dan konsumsi domestik, target investasi telah disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah, dalam acara Bewara Jabar di Gedung Sate, Bandung, Selasa (11/2). (Foto. For Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemda Jabar) targetkan investasi sebesar Rp270 triliun tahun 2025 upaya mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6 persen. Target menjadi landasan utama strategi pembangunan ekonomi Jabar berfokus peningkatan investasi, ekspor-impor, dan konsumsi domestik, target investasi telah disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor investasi bukan satu-satunya pendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yuliastini mengungkapkan target investasi telah disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Berkaca pada target pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 sebesar 5,6 persen, hitungannya investasi kita harus mencapai Rp270 triliun,” ujar Nining dalam acara Bewara Jabar di Gedung Sate, Bandung, Selasa (11/2/2025).

Nining menambahkan sektor investasi bukan satu-satunya pendorong pertumbuhan ekonomi. Pemda Jabar akan mengoptimalkan sektor ekspor-impor dan konsumsi masyarakat memperkuat daya tahan ekonomi daerah, dengan kombinasi strategi diharapkan Jabar tetap menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.

Nining mengungkapkan tahun 2024 realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp251,14 triliun, meningkat 19,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian realisasi investasi menempatkan Jabar provinsi dengan investasi tertinggi secara nasional. Investasi Jabar 2024 terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp149,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp101,54 triliun. Peningkatan investasi berkontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja, dengan total serapan tenaga kerja mencapai sekitar 383.000 orang.

Baca juga: Investasi Aman, Pegadaian Luncurkan Deposito Emas

Target investasi 2025 yang lebih tinggi, Nining optimistis serapan tenaga kerja akan meningkat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci dalam memenuhi kebutuhan investor.

“Investor yang masuk sudah meminta tenaga kerja dalam jumlah besar, namun tentu dengan spesifikasi yang diinginkan. Balai Latihan Kerja harus jeli melihat kebutuhan ini,” jelas Nining.

Nining menyampaikan salah satu wilayah utama menjadi magnet investasi Jawa Barat Kawasan Rebana meliputi tujuh kabupaten/kota wilayah utara Jabar, sejak ditetapkan sebagai kawasan industri strategis, nilai investasi Rebana meningkat hingga tiga kali lipat. Luas lahan yang masih tersedia dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, Rebana diprediksi tetap menjadi tujuan utama investasi tahun 2025, diperkuat tren investasi menunjukkan sekitar 75 persen dari total investasi Jabar 2024 berpusat di empat daerah wilayah utara.

Nining menambahkan karakter investasi daerah Kabupaten Bekasi dan Karawang menunjukkan meskipun jumlah proyek yang masuk tidak terlalu banyak, nilai investasinya sangat besar, menunjukkan investasi masuk wilayah tersebut berasal dari perusahaan besar yang berorientasi jangka panjang.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar optimistis investasi Jabar akan tumbuh 7 hingga 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa faktor mendukung kondisi politik stabil, pasca pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, kondisi dalam negeri semakin kondusif menjadi faktor utama menarik lebih banyak investor, setelah para kepala daerah resmi dilantik, investor yang sebelumnya masih dalam posisi menunggu (wait and see) mulai bergerak.

Baca juga: Kunjungan IUETO Isu Uyghur serta Peluang Kerja Sama Turki

Muslimin berharap dukungan regulasi yang Pro-Investasi Pemerintah daerah dapat menyusun peraturan daerah mendukung percepatan investasi, dengan regulasi lebih jelas dan berpihak pada investor, proses perizinan akan menjadi lebih cepat dan efisien.

Muslimin menyoroti tingkat daya saing global Indonesia mengalami peningkatan signifikan, naik peringkat 27 dalam IMD World Competitiveness Ranking.

“Belum pernah kita di posisi ini, artinya kepercayaan global sudah semakin baik, kemudahan perizinan semakin meningkat, dan kita sudah dianggap cukup efisien dalam pengurusan perizinan investasi,” ujar Muslimin.

Nining optimis dengan capaian investasi terus meningkat dan strategi semakin terarah, Pemda Jabar target investasi Rp270 triliun 2025 dapat tercapai. Fokus utama pastikan investasi masuk tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Pemerintah daerah akan terus memperkuat daya tarik investasi, memastikan infrastruktur kawasan industri terus berkembang, mempercepat digitalisasi layanan perizinan investasi, mengembangkan ekosistem industri berbasis teknologi dan inovasi, menyesuaikan kurikulum pendidikan dan pelatihan kerja dengan kebutuhan industri.

Jawa Barat diharapkan tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan investasi tertinggi Indonesia, tetapi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” pungkas Nining.(dsn)