News

Sungai Cipeso Meluap Komplek GBI Buahbatu Kebanjiran, 270 Rumah Terendam

Radar Bandung - 04/03/2025, 19:03 WIB
Darmanto
Darmanto
Tim Redaksi
Sungai Cipeso Meluap Komplek GBI Buahbatu Kebanjiran, 270 Rumah Terendam
Warga membersihakan sampah di sungai cipeso di Komplek Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang. (eko sutrisno/radar bandung)

RADARBANDUNG.ID, SOREANG – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung selama dua hari terakhir mengakibatkan  Sungai Cipeso meluap dan menggenangi Komplek Griya Bandung Indah (GBI), Desa Buahbatu, Kecamatan Bojongsoang.

Ketua RW 10 Komplek GBI, Ahmad Sanusi (58) mengungkapkan, empat RW terdampak banjir, yaitu RW 8, RW 9, RW 10, dan RW 12. Namun, RW 10 menjadi daerah yang mengalami dampak paling besar.

“Dari 320 kepala keluarga di RW 10, sebanyak 270 rumah terendam banjir akibat Sungai Cipeso meluap. RW lainnya juga terdampak, tetapi RW 10 yang paling parah karena berada di wilayah lebih rendah,” ujarnya, Selasa (4/3).

Baca juga : Bupati Bandung Tinjau Kawasan Rawan Banjir Cidawolong Sekaligus Lakukan Komunikasi dengan Gubernur

Banjir yang melanda komplek ini berulang setiap kali hujan deras turun. Ahmad menjelaskan, aliran air dari perumahan tidak bisa mengalir ke Sungai Cipeso, karena permukaan sungai lebih tinggi dibandingkan saluran air perumahan.

“Ketika pintu air ditutup, terlihat bahwa permukaan air Sungai Cipeso lebih tinggi 40 cm dibandingkan aliran air dari komplek. Ini yang menyebabkan banjir sulit surut,” jelasnya.

Menurutnya, ketinggian air mencapai 60 cm, bahkan masuk ke dalam rumah warga. Sekolah Dasar (SD) di kawasan tersebut juga terdampak cukup parah karena berada di titik terendah.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyoroti penyebab utama banjir disebabkan oleh pertemuan tiga sungai, yakni Sungai Cidawolong, Sungai Cibotor, dan Sungai Cipeujeung.
Aliran dari ketiga sungai tersebut mengakibatkan genangan air di kawasan tersebut setiap kali hujan deras melanda.

Baca juga : Penanganan SAR terhadap Korban Hanyut Banjir Bandang di Puncak Bogor

Untuk mengatasi permasalahan ini, Pemkab Bandung tengah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk upaya normalisasi sungai dengan melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan Pentahelix.

“Kami akan meninjau lahan-lahan yang perlu dibebaskan untuk pelebaran atau normalisasi aliran sungai. Kami juga berharap pemilik lahan dapat bekerja sama demi kepentingan bersama,” ujar Dadang saat meninjau lokasi, Selasa (4/3).

Selain itu, ia menegaskan bahwa persoalan ini akan dikoordinasikan dengan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat, mengingat penanganan banjir di Majalaya berada di bawah kewenangan mereka.

Selain menangani aliran sungai, Pemkab Bandung juga menaruh perhatian pada kondisi lahan di kawasan hulu Sungai Citarum, yang semakin gundul akibat minimnya vegetasi penyerap air.

“Lahan yang gundul harus direhabilitasi. Kami mengajak masyarakat Kertasari untuk mendukung pola tanam tanaman keras guna mencegah erosi dan meningkatkan daya serap air,” tambahnya.

Untuk mencegah banjir yang sering melanda kawasan tersebut, Pemkab Bandung juga berencana meninggikan jembatan di sepanjang Jalan Raya Laswi sekitar 1,5 hingga 2 meter.

“Jembatan di atas aliran Sungai Cidawolong harus segera ditingkatkan. Kami juga berharap ada dukungan dari perusahaan-perusahaan di sekitar lokasi untuk membantu dalam proses ini,” jelas Dadang.

Selain infrastruktur jembatan, ia juga menyoroti pentingnya penyelesaian pembangunan Jalan Lingkar Majalaya, yang seharusnya menjadi jalur alternatif bagi warga agar tidak terdampak banjir.
Namun, proyek sepanjang 2,1 kilometer ini masih tertunda karena merupakan kewenangan Provinsi Jawa Barat.

“Saya sudah berbicara langsung dengan Gubernur Jabar, Pak Dedi Mulyadi, dan beliau memastikan bahwa pembangunan jalan ini akan segera dilanjutkan,” ungkapnya. (kus)


Terkait Kabupaten Bandung
Bejat! Pimpinan Ponpes di Soreang Bandung Cabuli Delapan Santriwati
Kabupaten Bandung
Bejat! Pimpinan Ponpes di Soreang Bandung Cabuli Delapan Santriwati

  RADARBANDUNG.id – Delapan santriwati diduga menjadi korban aksi bejat yang dilakukan pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Kedelapan santriwati itu diduga menjadi korban pencabulan dari pelaku berinisial RR (30). Kasatreskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, delapan orang santri diduga menjadi korban pencabulan yang terjadi pada periode 2023 – 2025. […]

Hadir bagi PMI: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian kepada Keluarga Musthakfirin
Kabupaten Bandung
Hadir bagi PMI: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian kepada Keluarga Musthakfirin

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) melalui sinergi kelembagaan lintas sektor. Hari ini, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp85 juta kepada ahli waris dari almarhum Musthakfirin, PMI yang meninggal dunia saat bekerja di atas kapal di Korea Selatan. Penyerahan dilakukan secara langsung di Gateway […]

Penjualan Hewan Kurban di Kab Bandung Tetap Normal Meski PMK Menghantui
Kabupaten Bandung
Penjualan Hewan Kurban di Kab Bandung Tetap Normal Meski PMK Menghantui

Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, hantu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak pengaruhi penjualan pedagang hewan kurban di Kabupaten Bandung.

Buruknya Manajemen Emosional Pengaruhi Tingginya Kekerasan Perempuan dan Anak di Kab Bandung
Kabupaten Bandung
Buruknya Manajemen Emosional Pengaruhi Tingginya Kekerasan Perempuan dan Anak di Kab Bandung

Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Bandung masih menjadi persoalan serius.

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.