RADARBANDUNG.id- Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail menegaskan perbaikan jalan jembatan Ciririp di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat bakal segera dilaksanakan.
Ia mengatakan, bahwa perbaikan jembatan ini menjadi prioritas utama dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu.
“Anggaran telah tersedia, dan saya minta agar pekerjaan selesai sebelum Lebaran. Ini prioritas pertama, selanjutnya kita akan selesaikan perbaikan jembatan lainnya,” katanya, Rabu (12/3/2025).
Ia menambahkan, keberadaan infrastruktur di wilayahnya harus dalam kondisi baik. Hal tersebut dilakukan agar mobilitas masyarakat tidak terganggu lantaran kondisi jalan yang rusak.
“Laporkan jika ada kerusakan jalan lainnya melalui DM, saya akan segera menindaklanjuti,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bandung Barat, Ridwan Evi, menjelaskan perbaikan Jembatan Ciririp sebenarnya sudah masuk dalam program pemeliharaan infrastruktur.
“Rencana perbaikan ini memang telah tercantum dalam program kami, meskipun baru muncul di media. Kami telah menginventarisasi jalan-jalan menuju Bandung Barat bagian selatan hingga Cilangari yang sebelumnya dibiayai oleh pinjaman SMI,” katanya.
Menurutnya, perbaikan sempat tertunda karena kondisi lantai jembatan masih dalam keadaan baik. Namun, karena diperlukan pelapisan ulang dengan hotmix, maka harus dilakukan peng-coping-an terlebih dahulu.
“Penambalan dan hotmix juga perlu mempertimbangkan beban jembatan yang akan meningkat. Oleh karena itu, perbaikan dijadwalkan tahun ini. Kebetulan, masalah ini mencuat di media sosial, padahal perbaikannya sudah diprogramkan dan tinggal menunggu proses penganggaran,” jelasnya.
Ia menyebut, bahwa pengadaan material telah dilakukan lebih awal sebagai bagian dari pemeliharaan rutin. Beberapa material bahkan sudah dipesan, sehingga pekerjaan bisa dimulai pekan depan.
“Mudah-mudahan sebelum Lebaran, Jembatan Ciririp sudah dapat dilalui dengan aman,” harapnya.
Pemkab Bandung Barat mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar untuk pemeliharaan rutin di wilayah selatan. Dari jumlah tersebut, Rp 200 juta digunakan untuk alat bantu, sehingga tersisa Rp 800 juta untuk perbaikan jembatan dan jalan dengan tingkat kerusakan hingga 10%.
“Untuk jembatan lain, kami akan memprioritaskan perbaikan yang kondisinya paling parah seperti Jembatan Ciririp. Jika memungkinkan, perbaikan jembatan kecil akan dilakukan tahun ini, atau ditunda hingga tahun berikutnya,” pungkasnya. (KRO)
