News

Aplikasi Mobile JKN Ramah Disabilitas

Radar Bandung - 26/03/2025, 09:24 WIB
AR Hidayat
AR Hidayat
Tim Redaksi
Aplikasi Mobile JKN Ramah Disabilitas
Program JKN yang dicanangkan Pemerintah melalui pengelolaan BPJS Kesehatan kembali membuktikan kesetaraan layanan yang adil dan tanpa diskriminasi bagi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia tanpa tekecuali.

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Program JKN yang dicanangkan Pemerintah melalui pengelolaan BPJS Kesehatan kembali membuktikan kesetaraan layanan yang adil dan tanpa diskriminasi bagi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia tanpa tekecuali.

Dewi dan Tri adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas tuna netra yang berdomisili di Ujung Berung Kota Bandung telah berulang kali menggunakan JKN untuk mereka berobat.

Dewi menyebutkan bahwa ia telah menjadi peserta JKN di tahun 2014 yang berawal pada segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri.

Namun setelah itu Dewi dan Tri memutuskan untuk beralih kepesertaan menjadi Peserta Bantuan Iuran (PBI). Dalam peralihan segmen kepesertaan ini juga dirasakan Dewi mudah dan tidak banyak hambatan asalkan mengetahui alur dan aturan yang telah ditetapkan.

”Mungkin saat sehat kita merasa bisa kemana pun, tapi ketika kita ada jaminan kesehatan, sebenarnya sama dengan menyimpan aset karena suatu saat pasti kita akan mengalami sakit dan saat itulah kita bisa mengandalkan JKN, maka kepesertaan JKN ini merupakan prioritas bagi keluarga kami,” ujar Tri yang sudah tiga kali menjalani operasi mata yang dijamin penuh oleh Program JKN.

Hal tersebut juga diamini oleh Dewi, ia bercerita pertama kali menggunakan JKN saat akan melahirkan yang awalnya direncanakan dengan proses normal namun harus tiba-tiba ditindak dengan proses caesar.

Dewi dan Tri awalnya merasa kebingungan terkait penjaminannya serta khawatir mengingat bahwa operasi memerlukan biaya besar, namun saat itu sedang dalam kondisi kegawatdaruratan maka tindakan operasi harus dilakukan segera.

Di tengah kegamangan itu, Dewi dan Tri sangat bersyukur karena setelah tindakan mereka dibantu oleh petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di RS tersebut untuk menangani administrasi sehingga biaya operasi dapat 100% dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Selain layanan kesehatan, Dewi dan Tri juga pernah menggunakan manfaat alat bantu kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan PMK No 03 tahun 2023 yaitu alat kesehatan kacamata. Mengikuti alur pemeriksaan dimulai dari FKTP, dilanjutkan di rumah sakit untuk mendapatkan resep kacamata oleh dokter lalu berakhir di optik yang bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan bantuan kacamata.

”Sebagai disabilitas, kami mendapatkan pelayanan yang memang sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh BPJS Kesehatan, baik itu di puskesmas, di rumah sakit ataupun ketika harus mengurus administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Kota Bandung saya juga dilayani dengan baik dan diprioritaskan,” ungkap Tri.

Mereka juga mengapresiasi kemudahan pelayanan melalui Aplikasi Mobile JKN. Meskipun keduanya merupakan penyandang disabilitas tuna netra, Aplikasi Mobile JKN ramah untuk tuna netra karena dapat diakses atau terbaca dengan penggunaan pembantu layar atau screen reader pada perangkat gadget mereka.
Mereka menuturkan sudah terbiasa secara mandiri mengakses Aplikasi Mobile JKN baik itu untuk pengurusan administrasi seperti pendaftaran anak, menggunakan fitur antrian online ketika akan berobat maupun melaporkan aduan ketika merasa ada keluhan.

Keduanya menutup cerita pengalamannya sebagai peserta JKN dengan menyampaikan harapan untuk BPJS Kesehatan agar terus menjalin hubungan dan kolaborasi dengan komunitas disabilitas serta sering melakukan sosialisasi agar para disabilitas juga menggunakan akses layanan kesehatan yang sama dan setara.

Disisi lain mereka juga berpesan kepada para penyandang disabilitas lainnya yang belum bergabung menjadi peserta JKN.

”Untuk teman-teman ragam disabilitas yang belum bergabung, jangan takut akan informasi simpang siur mengenai kesulitan mendapatkan layanan kesehatan bagi disabilitas karena itu tidak benar sama sekali, lebih baik bertanya kepada pihak yang tepat seperti petugas BPJS Kesehatan atau melalui Aplikasi Mobile JKN pun banyak informasi yang tersedia disitu. Selain itu dengan sistem gotong royong ini kita istilahnya sudah membantu satu nyawa lain, dimana kita juga pasti terbantu ketika membutuhkan. Untuk itu kami mengajak yang lain untuk bergabung karena saya sendiri sudah merasakan manfaatnya,” tutup Tri. (BS/rs)

 

Live Update


Terkait Kota Bandung
Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan
Kota Bandung
Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Polemik hukum terkait kepemilikan lahan SMA Negeri 1 (Smansa) Bandung kini menyeruak ke ruang publik dan memicu keprihatinan dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menilai sengketa ini bukanlah sekadar perdebatan administratif, melainkan cerminan konflik kepentingan atas ruang strategis yang menyimpan nilai tinggi. “Ini bukan gugatan […]

Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal
Kota Bandung
Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggulirkan program strategis Bazar Murah yang akan digelar secara rutin setiap triwulan sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok sekaligus untuk menggerakkan roda perekonomian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tingkat kecamatan. Pelaksana Tugas […]

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan
Kota Bandung
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan langsung di sejumlah pasar tradisional. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengunjungi Pasar Sederhana di kawasan Sukajadi, Kota Bandung, untuk […]

Peringatan Konferensi Asia-Afrika sebagai Asa dan Harapan (Bagian 2)
Kota Bandung
Peringatan Konferensi Asia-Afrika sebagai Asa dan Harapan (Bagian 2)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – 70 tahun yang lalu, di kota kecil yang dijuluki sebagai Paris Van Java yang sekarang menjadi kota Bandung, tepatnya pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 telah terjadi peristiwa yang sangat bersejarah, yakni terselenggaranya Konferensi Asia-Afrika. Hal ini menjadi harapan baru, pada saat itu akan terbebasnya negara-negara Asia-Afrika ( yang […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.