RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Program JKN yang dicanangkan Pemerintah melalui pengelolaan BPJS Kesehatan kembali membuktikan kesetaraan layanan yang adil dan tanpa diskriminasi bagi kesehatan seluruh masyarakat Indonesia tanpa tekecuali.
Dewi dan Tri adalah pasangan suami istri penyandang disabilitas tuna netra yang berdomisili di Ujung Berung Kota Bandung telah berulang kali menggunakan JKN untuk mereka berobat.
Dewi menyebutkan bahwa ia telah menjadi peserta JKN di tahun 2014 yang berawal pada segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri.
Namun setelah itu Dewi dan Tri memutuskan untuk beralih kepesertaan menjadi Peserta Bantuan Iuran (PBI). Dalam peralihan segmen kepesertaan ini juga dirasakan Dewi mudah dan tidak banyak hambatan asalkan mengetahui alur dan aturan yang telah ditetapkan.
”Mungkin saat sehat kita merasa bisa kemana pun, tapi ketika kita ada jaminan kesehatan, sebenarnya sama dengan menyimpan aset karena suatu saat pasti kita akan mengalami sakit dan saat itulah kita bisa mengandalkan JKN, maka kepesertaan JKN ini merupakan prioritas bagi keluarga kami,” ujar Tri yang sudah tiga kali menjalani operasi mata yang dijamin penuh oleh Program JKN.
Hal tersebut juga diamini oleh Dewi, ia bercerita pertama kali menggunakan JKN saat akan melahirkan yang awalnya direncanakan dengan proses normal namun harus tiba-tiba ditindak dengan proses caesar.
Dewi dan Tri awalnya merasa kebingungan terkait penjaminannya serta khawatir mengingat bahwa operasi memerlukan biaya besar, namun saat itu sedang dalam kondisi kegawatdaruratan maka tindakan operasi harus dilakukan segera.
Di tengah kegamangan itu, Dewi dan Tri sangat bersyukur karena setelah tindakan mereka dibantu oleh petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di RS tersebut untuk menangani administrasi sehingga biaya operasi dapat 100% dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Selain layanan kesehatan, Dewi dan Tri juga pernah menggunakan manfaat alat bantu kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan PMK No 03 tahun 2023 yaitu alat kesehatan kacamata. Mengikuti alur pemeriksaan dimulai dari FKTP, dilanjutkan di rumah sakit untuk mendapatkan resep kacamata oleh dokter lalu berakhir di optik yang bermitra dengan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan bantuan kacamata.
”Sebagai disabilitas, kami mendapatkan pelayanan yang memang sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh BPJS Kesehatan, baik itu di puskesmas, di rumah sakit ataupun ketika harus mengurus administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Kota Bandung saya juga dilayani dengan baik dan diprioritaskan,” ungkap Tri.
Mereka juga mengapresiasi kemudahan pelayanan melalui Aplikasi Mobile JKN. Meskipun keduanya merupakan penyandang disabilitas tuna netra, Aplikasi Mobile JKN ramah untuk tuna netra karena dapat diakses atau terbaca dengan penggunaan pembantu layar atau screen reader pada perangkat gadget mereka.
Mereka menuturkan sudah terbiasa secara mandiri mengakses Aplikasi Mobile JKN baik itu untuk pengurusan administrasi seperti pendaftaran anak, menggunakan fitur antrian online ketika akan berobat maupun melaporkan aduan ketika merasa ada keluhan.
Keduanya menutup cerita pengalamannya sebagai peserta JKN dengan menyampaikan harapan untuk BPJS Kesehatan agar terus menjalin hubungan dan kolaborasi dengan komunitas disabilitas serta sering melakukan sosialisasi agar para disabilitas juga menggunakan akses layanan kesehatan yang sama dan setara.
Disisi lain mereka juga berpesan kepada para penyandang disabilitas lainnya yang belum bergabung menjadi peserta JKN.
”Untuk teman-teman ragam disabilitas yang belum bergabung, jangan takut akan informasi simpang siur mengenai kesulitan mendapatkan layanan kesehatan bagi disabilitas karena itu tidak benar sama sekali, lebih baik bertanya kepada pihak yang tepat seperti petugas BPJS Kesehatan atau melalui Aplikasi Mobile JKN pun banyak informasi yang tersedia disitu. Selain itu dengan sistem gotong royong ini kita istilahnya sudah membantu satu nyawa lain, dimana kita juga pasti terbantu ketika membutuhkan. Untuk itu kami mengajak yang lain untuk bergabung karena saya sendiri sudah merasakan manfaatnya,” tutup Tri. (BS/rs)
Live Update
- Sri Hardiyati Buktikan Sendiri Cepat dan Mudahnya Fitur Antrean Online di Mobile JKN 9 bulan yang lalu
- BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Tetap Terbuka Selama Libur Lebaran 2025 1 bulan yang lalu
- BPJS Kesehatan Gelar Sertifikasi Kompetensi untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Petugas PIPP Faskes 4 bulan yang lalu