RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir demi memastikan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk menjaga keberlanjutan program ini, partisipasi aktif peserta dalam membayar iuran menjadi salah satu faktor utama.
Namun, masih banyak peserta JKN terutama di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri yang mengalami kendala dalam pembayaran iuran, sehingga menimbulkan tunggakan.
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan berkolaborasi dengan Kader JKN untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada peserta.
Sebagai mitra BPJS Kesehatan, Kader JKN memiliki tugas mengedukasi peserta tentang pentingnya pemanfaatan JKN melalui pendekatan yang lebih intensif dimulai dari skala lingkup rumah tangga hingga kelurahan.
Informasi yang dapat diberikan Kader JKN berupa kebijakan dan alur penggunaan JKN yang berfokus pada pembayaran iuran (premi collecting) dan strategi penyelesaian tunggakan iuran.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas program, BPJS Kesehatan Cabang Bandung mengundang 57 orang Kader JKN Kota Bandung dalam acara Evaluasi Kinerja Kader JKN Tahun 2024 dan Sosialisasi Program JKN 2025 pada Rabu, 5 Februari 2025, di Aula Yudhistira BPJS Kesehatan Cabang Bandung.
Dalam acara tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, Greisthy E.L. Borotoding, melakukan evaluasi terhadap target kinerja dari masing-masing kader sepanjang tahun 2024. Penilaian ini juga berdasarkan laporan yang dihimpun oleh kantor pusat setiap triwulan secara nasional.
Hasilnya, salah satu Kader JKN dari Cabang Bandung berhasil meraih peringkat pertama secara nasional sebagai kader dengan penghasil iuran terbanyak.
Selain itu, Kader JKN Cabang Bandung juga meraih prestasi yaitu 5 orang berhasil masuk ke dalam 20 besar skala nasional dan 16 orang masuk dalam 20 besar tingkat wilayah Jawa Barat sebagai kader dengan kinerja terbaik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi tentang berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan oleh para Kader JKN.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pencapaian target dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi di masing-masing wilayah. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kemampuan sosial ekonomi peserta.
Live Update
- Hadir Lebih Dekat, BPJS Kesehatan Keliling Beredar di Kota Bandung 1 bulan yang lalu
- Terobosan Atasi Tunggakan Iuran, BPJS Kesehatan Sempurnakan Program Cicilan dan Endowment Fund 3 bulan yang lalu
- Pastikan Implementasi Transformasi Digital, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Kunjungi RS Cahya Kawaluyan Bandung Barat 4 bulan yang lalu