RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Pelayanan kesehatan yang ramah dan tanpa diskriminatif adalah salah satu janji layanan yang dilaksanakan BPJS Kesehatan bagi peserta Program JKN. Menjamah segala lini dan seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Salah satunya adalah Yepi, seorang peserta BPJS Kesehatan penyandang ragam disabilitas fisik sekaligus atlet paralimpic cabang olahraga bulu tangkis dan basket kursi roda.
Yepi sudah menjadi peserta JKN sejak 2014 pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia menyebutkan bahwa yang mendorongnya untuk bergabung menjadi Peserta JKN adalah selain merupakan program wajib dari pemerintah sesuai UU 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Program ini juga bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri, keluarga dan orang lain karena asas gotong royongnya. Yepi juga melihat Program JKN sebagi antisipasi ’sedia payung sebelum hujan’ dan persiapan karena kita tidak akan tahu kapan bisa jatuh sakit yang membutuhkan biaya untuk pengobatan, dengan JKN maka Yepi tidak lagi perlu khawatir akan hal itu.
Salah satu pengalaman yang berkesan bagi Yepi dalam memanfaatkan layanan kesehatan dengan Program JKN ini ketika tahun lalu ia mengalami gejala stroke. Saat itu ia sedang berada di Jakarta dan langsung dilarikan ke IGD.
Yepi diberikan perawatan yang cepat dan sigap, meskipun dengan kepesertaan JKN dengan fasilitas kesehatan yang terdaftar di Kota Bandung Yepi merasa pelayanan yang diterima dimana pun setara dan tanpa diskriminasi. Setelah menyelesaikan pengobatan dan rawat inap selama 2 minggu, Yepi meninggalkan RS tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.
”Saya sangat terbantu dengan adanya Mobile JKN dan Call Center BPJS Kesehatan 165, dengan keadaan disablitas saya ini maka tidak perlu repot untuk datang ke Kantor BPJS, cukup mengakses dari handphone,” ujar Yepi.
Yepi mengungkapkan pengalaman pribadinya dengan menyebutkan fitur yang paling membantu dari Aplikasi Mobile JKN adalah Pendaftaran Pelayanan atau Antrean Online. Dengan kondisi pasca stroke, Yepi harus selalu melakukan kontrol rutin dan mengkonsumsi obat tensi seumur hidup, maka setiap 2 minggu sekali juga Yepi mengakses layanan Aplikasi Mobile JKN untuk pendaftaran check-up rutinnya ke fasilitas kesehatan.
Hal ini jelas mempermudah dalam akses mobilitas karena Yepi tidak lagi perlu mengantre dan menunggu lama di fasilitas kesehatan karena sudah tertera estimasi waktu kapan giliran jadwal Yepi melakukan pemeriksaan dengan dokter yang dituju.
Di sisi lain, Yepi juga menyoroti bahwa ia sudah mengetahui selain layanan kesehatan di fasilitas kesehatan, Program JKN juga menyediakan bantuan alat kesehatan seperti kacamata, alat bantu dengar, protesa alat gerak tangan dan kaki palsu serta tongkat kruk.
Manfaat alat bantu kesehatan ini tentu saja akan menyokong kebutuhan para penyandang ragam disabilitas seperti tuna netra, teman tuli maupun penyandang disabilitas fisik seperti Yepi.
Sebagai peserta yang telah merasakan langsung manfaat Program JKN, Yepi berharap BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam memastikan aksesibilitas dan tidak akan ada diskriminasi kepada para penyandang disabilitas.
Yepi juga menginginkan BPJS Kesehatan dapat memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai komunitas disabilitas, sehingga semakin banyak penyandang disabilitas yang mengetahui dan merasakan manfaat besar dari program ini salah satunya dengan rutin mengadakan sosialisasi terkait hak-hak peserta disabilitas dalam memperoleh layanan kesehatan, termasuk kemudahan dalam mendapatkan alat bantu kesehatan sesuai kebutuhan.
Menutup ceritanya, Yepi juga mendorong para penyandang disabilitas yang belum bergabung menjadi peserta JKN untuk mendaftarkan dan merasakan perlindungan kesehatan yang diberikan.
Menjamin kesehatan warganya merupakan kewajiban negara untuk rakyatnya, disaat Pemerintah sudah menyediakan hal tersebut melalui Program JKN yang dikelola BPJS Kesehatan, maka tidak perlu ragu untuk menggunakan dan memanfaatkannya. (BS/rs)
Live Update
- BPJS Kesehatan Pastikan Akses Layanan JKN Tetap Terbuka Selama Libur Lebaran 2025 1 bulan yang lalu
- CKG Bisa Picu Peningkatan Klaim Biaya Berobat, BPJS Kesehatan Tegaskan Siap Membiayai 2 bulan yang lalu
- BPJS Kesehatan Gelar Sertifikasi Kompetensi untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Petugas PIPP Faskes 4 bulan yang lalu