RADARBANDUNG.id – Jejak pengabdian panjang Djadjang Nurdjaman bersama Persib Bandung kembali berlanjut. Sosok legendaris yang akrab disapa Djanur ini kini resmi ditunjuk sebagai Direktur Teknik Persib, dengan fokus utama membina dan mengembangkan pemain muda.
Penunjukan ini menjadi bagian dari strategi besar klub dalam memperkuat fondasi masa depan melalui pembinaan usia dini yang lebih sistematis dan berkualitas.
“Ini kehormatan besar. Darah saya adalah Persib. Dari pemain hingga pelatih, saya besar di sini,” ujar Djanur dalam pernyataan resminya.
Pengabdian Sejak Remaja, Gol Juara 1986 Jadi Sejarah
Karier Djanur bersama Persib dimulai sejak usia muda. Ia bergabung pertama kali pada tahun 1977–1978. Setelah berkarier di beberapa klub Galatama, Djanur kembali ke Bandung menjelang Kompetisi Perserikatan 1986.
Saat berusia 22 tahun, ia mencetak gol kemenangan di final kontra Perseman Manokwari, yang mengantar Persib meraih gelar juara pertama setelah 25 tahun penantian. Gol bersejarah di menit ke-77 tersebut menjadi titik awal dari karier emasnya bersama klub.
Juara Sebagai Pemain dan Pelatih
Djanur terus memperkuat Persib hingga pensiun pada musim 1991/1992. Ia juga turut mengantar Maung Bandung juara Divisi Utama 1989/1990. Tak lama setelah gantung sepatu, ia dipercaya menjadi asisten pelatih di bawah Indra M. Tohir.
Peran barunya langsung berdampak: Persib menjuarai Divisi Utama 1993/1994 dan Liga Indonesia 1994/1995, dua gelar beruntun yang mengukir era kejayaan baru bagi tim.
Sebagai pelatih kepala, Djanur kembali mencatatkan sejarah. Ia membawa Persib menjuarai:
Indonesia Super League (ISL) 2014
Piala Presiden 2015
Ia menjadi orang kedua setelah mendiang Ade Dana yang berhasil membawa Persib juara baik sebagai pemain maupun pelatih.
Kembali ke Rumah, Kini untuk Bangun Masa Depan Persib
Setelah menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan, Djanur sempat kembali menjadi pelatih Persib pada 2016–2017. Kini, setelah delapan tahun, ia kembali ke klub sebagai Direktur Teknik Persib Bandung.
Fokus utamanya kini adalah membangun sistem pembinaan jangka panjang:
Menyusun kurikulum pembinaan usia muda
Mencari dan membina bakat muda potensial
Menanamkan nilai karakter dan mentalitas juara
“Saya percaya potensi pemain muda di Bandung dan Jawa Barat sangat besar. Tapi mereka juga harus dibentuk dari segi karakter dan akhlak,” tegas Djanur.
Darah Juara Belum Pudar
Kembalinya Djanur bukan untuk bernostalgia. Ia hadir untuk membawa perubahan dan menyiapkan generasi baru Maung Bandung. Dengan pengalaman, loyalitas, dan pemahaman mendalam akan kultur klub, Djanur diyakini mampu membawa sistem pembinaan Persib ke level berikutnya. (pra)