News

Cerita Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Beberkan Cara Orang Tuanya Bertahan Hidup dengan Sembilan Anak

Radar Bandung - 12/06/2025, 20:26 WIB
AM
Azam Munawar
Tim Redaksi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menceritakan bagaimana orang tuanya bertahan hidup dengan banyak anak. Foto : Tangkapan Layar Kanal Youtube Lembur Pakuan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Tidak hanya mengungkapkan soal manajemen ekonomi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga menceritakan bagaimana cara orang tuanya bertahan hidup.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan, ayahnya merupakan prajurit palang tiga yang memiliki seperempat hektar sawah, satu kolam, dan seperempat hektar kebun.

“Kebun bambu, kebun jengkol itu menjadi siklus ekonomi yang bisa mengantarkan anak-anaknya sekolah dengan baik tanpa meninggalkan hutang,” ujar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Gubernur Jawa Barat mengatakan, siklus ekonomi sang ayah sederhana.

“Pertama adalah kalau nanam ikan di kolam maka dia ada tiga kualifikasi, ikan jangka pendek yang bisa diambil dalam setiap waktu, ikan jangka panjang,” jelasnya.

Dedi Mulyadi menjabarkan, ikan jangka pendek adalah nila dan mujaer, serta ada ikan jangka menengah, tawes.

“Ikan jangka panjang itu ikan emas dia ditelurkan harganya mahal. Dia hanya dikeluarkan setahun sekali ketika anak-anaknya kenaikan kelas,” ucapnya.

Untuk memenuhi siklus harian, Gubernur Jawa Barat membeberkan, sang ayah sebulan sekali menjual bambu.

“Kemudian untuk memenuhi pangan keluarga maka seluruh pematang sawah bapak saya diisi dengan kacang, terong, talas. Kemudian kebonnya sebagian diisi dengan pisang dengan singkong,” jabarnya.

Dedi Mulyadi menyebutkan, sang ibu tidak pernah membiarkan meja makan kosong.

“Dan ibu saya adalah orang yang sangat produktif. Dia tidak pernah membiarkan meja makannya kosong,” kenangnya.

Dedi Mulyadi menceritakan, setiap anak dalam keluarga diberi tuga mengambil kayu bakar, mengambil ikan di sungai, dan mengurus sawah.

“Siklusnya berjalan luar biasa, yang satu nyuci yang satu nyetrika yang satu kemudian ngambil air ngisi gentong,” tambahnya.

Dedi Mulyadi mengatakan, bertugas mengisi gentong besar setiap hari.

“Dan kemudian sumur saya itu 22 meter. Seluruh anaknya itu setiap sore berkumpul. Nah ini yang membuat kemakmuran,” pungkas Gubernur Jawa Barat. (rbg)

Live Update