News

Era Emas Musik 2000-an, Break Out Day 2025 Siap Hidupkan Nostalgia di Bandung

Radar Bandung - 03/07/2025, 21:04 WIB
DS
Diwan Sapta
Tim Redaksi
Festival musik Supermusic Break Out Day (BOD) 2025 siap digelar, Sabtu (26/7/2025) di Tritan Point. (Diwan Sapta Nurmawan/Radar Bandung)

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Suasana era 2000-an yang penuh semangat musik, gaya hidup urban, dan ledakan kreativitas akan kembali terasa di Kota Bandung. Festival musik Supermusic Break Out Day (BOD) 2025 siap digelar, Sabtu (26/7/2025) di Tritan Point, menyuguhkan konsep acara yang menggabungkan nuansa nostalgia, kebebasan berekspresi, dan kolaborasi antar generasi.

Perwakilan Supermusic Region Bandung, Tries Pondang S menjelaskan festival ini menjadi momen spesial, di mana Bandung kembali menjadi pusat perhatian sebagai kota musik yang tak pernah kehilangan identitas. Mengusung tema Let’s Bring Back The Memories, BOD 2025 menawarkan pengalaman menyeluruh, bukan sekadar konser, melainkan perayaan gaya hidup era 2000-an yang kini kembali digemari generasi muda.

Menurutnya, BOD 2025 mengusung dua panggung utama yang akan menyajikan pertunjukan musik lintas genre. Tidak hanya menampilkan band nasional dengan warna musik yang kuat, festival ini juga menghadirkan dua penampil tribute internasional yang siap membangkitkan kembali atmosfer era kejayaan Britpop dan funk rock.

CEO After Seven Promotion, Mohamed Ali Aka mengungkapkan hadirnya band tribute untuk Oasis, Supernova serta band tribute untuk Red Hot Chili Peppers (RHCP), Psycho Sexy, akan menjadi magnet utama dengan aksi panggung yang nyaris menyerupai versi aslinya. Lagu-lagu seperti Wonderwall hingga Californication siap menggema di udara Bandung, membawa kembali memori generasi yang tumbuh besar bersama mereka.

Selain itu, Ali Eka pun mengungkapkan deretan line-up nasional tak kalah menggoda. Nama-nama besar seperti Bondan Prakoso and Fade2Black, For Revenge, PAS Band, Rebellion Rose, Rony Parulian, ROSEMARY, Souljah, The Adams, hingga The Lantis akan tampil secara bergantian dengan sajian musikal yang merepresentasikan keberagaman warna musik Indonesia.

Vokalis PAS Band, Yukie Suasana mengatakan kolaboratif menjadi nilai utama. Tak hanya musisi tahun 90-an, festival ini memberi ruang bagi band-band muda dan komunitas kreatif lokal, menghadirkan energi segar yang saling mengisi dalam atmosfer yang meriah namun akrab.

Break Out Day ini bukan hanya konser, tapi juga reuni rasa. Penonton bisa bernyanyi bersama lagu-lagu yang mereka tumbuh dengannya,” ujar Yukie saat konferensi pers di Ludo Sports Kitchen and Coffee, Kiara Artha Park, Kota Bandung, Kamis (3/7/2025).

Lebih lanjut, Ali Eka menjelaskan BOD 2025 dirancang sebagai festival yang inklusif dan nyaman bagi semua pengunjung. Di area Tritan Point, pengunjung akan menikmati instalasi seni visual, area kuliner, zona lifestyle, serta spot-spot tematik bergaya tahun 2000-an yang cocok untuk berswafoto dan bersantai bersama komunitas.

Ali Eka menambahkan sistem tata suara dan pencahayaan dipersiapkan dengan teknologi mutakhir. Panitia juga memperhatikan kenyamanan akses masuk, area parkir luas, serta jalur keluar yang tertib. Bagi yang ingin datang tanpa kendaraan pribadi, panitia menyarankan memanfaatkan transportasi umum yang telah terintegrasi dengan baik ke lokasi festival.

Selain itu, CEO Flova, Dwi Ibnu Rimba pun menjelaskan tiket Supermusic Break Out Day 2025 sudah dapat dipesan secara daring melalui situs resmi breakoutdayfest.id dan flotix.id. Harga dibagi menjadi dua kategori, Reguler (Early Bird), Rp150.000, VIP Rp350.000, termasuk akses tanpa antre, posisi menonton eksklusif di depan panggung, serta paket merchandise edisi khusus yang terdiri dari T-shirt, bucket hat, tote bag, dan fan.

Menurut Dwi Ibnu, kapasitas tiket terbatas dan berlaku untuk usia 21 tahun ke atas. Panitia juga menerapkan tata tertib festival demi menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pengunjung.

Ali Eka menambahkan konsep nostalgia bukan sekadar tema, tapi roh utama dari Break Out Day 2025. Festival ini membangkitkan semangat masa muda generasi milenial dan menyambungkan energi mereka dengan generasi sekarang yang mulai menggandrungi kembali musik dan gaya tahun 2000-an.

Dwi Ibnu Rimba menyebut BOD 2025 sebagai titik balik Bandung untuk kembali memimpin gerakan budaya pop Indonesia.

“Bandung tidak pernah kehilangan suaranya. Break Out Day adalah bukti kolaborasi musik, gaya hidup, dan kreativitas bisa menciptakan ekosistem yang kuat,” ujar Dwi Ibnu.

Tries Pondang S menambahkan pre-event bertajuk OTW Break Out Day juga digelar di Cirebon, Tasikmalaya, dan Cimahi sebagai pemanasan. Selain pertunjukan musik, kegiatan itu juga menggelar kompetisi e-sport seperti MLBB dan eFootball PES, menjangkau generasi muda lebih luas.

Menurut Tries, melalui semangat lintas generasi, Break Out Day 2025 menjadi pengingat Bandung tak pernah berhenti berkarya. Dari panggung ke komunitas, dari nostalgia ke inovasi, festival ini menjembatani kenangan masa lalu dan semangat masa depan.

Mohamed Ali Aka menyatakan festival ini dipersiapkan secara matang, baik dari sisi teknis, aksesibilitas, hingga keamanan.

“Kami ingin semua orang merasa bagian dari festival ini. Tidak hanya penonton musik, tapi juga komunitas yang ingin berjejaring dan berekspresi,” ungkapnya.

Tries mengungkapkan Break Out Day 2025 bukan hanya tentang musik, tapi tentang menghidupkan kembali memori, suasana, dan semangat yang pernah membuat Bandung jadi kota yang diikuti, bukan sekadar ditonton. Dari panggung ke hati, dari lagu ke kenangan, Bandung siap membawa kita kembali ke masa keemasan dan melangkah lebih jauh ke masa depan.

“Jangan lewatkan! Segera dapatkan tiket Anda dan jadilah bagian dari sejarah baru kota musik tanpa batas,” pungkas Tries.(dsn)