News

KSTI 2025 di ITB, Kota Bandung Hasilkan 48 Peta Jalan Riset Nasional

Radar Bandung - 11/08/2025, 00:10 WIB
Azam Munawar
Azam Munawar
Tim Redaksi
KSTI 2025 di ITB, Kota Bandung  Hasilkan 48 Peta Jalan Riset Nasional
Petugas memainkan prototipe yang dipamerkan dalam Konvensi Sains Teknologi dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). Foto : Taofik Achmad Hidayat/Radar Bandung

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNGKonvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di ITB, Kota Bandung, resmi ditutup pada Sabtu (9/8/2025).

Ajang KSTI 2025 di ITB, Kota Bandung yang mempertemukan ribuan peneliti, akademisi, industri, hingga pemangku kebijakan ini menghasil capaian strategis berupa komitmen penyusunan 48 peta jalan prioritas riset nasional.

Ketua Panitia KSTI 2025 yang juga Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman mengungkapkan, peta jalan tersebut disusun melalui 51 sesi paralel dalam gelaran KSTI 2025, yang membahas delapan bidang fokus riset prioritas nasional.

Adapun bidang tersebut meliputi pangan, kesehatan, energi, maritim, pertahanan, digitalisasi termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor, material maju, hilirisasi, hingga industrialisasi.

Dia melanjutkan, peta jalan ini disusun dengan metode yang dinamis, yang dinamakan metode dynamic system modelling.

Dimana, para peserta yang hadir dalam sesi panel diminta untuk menuliskan variabel yang mempengaruhi capaian tiap tahun serta keterbatasan yang terjadi.

Dengan demikian, dapat diketahui intervensi apa yang diperlukan, apakah terkait regulasi, investasi, strategi SDM, atau pengembangan teknologi.

“Hasil luaran dari berbagai sesi paralel ini adalah peta jalan program riset yang kami bangun dengan melibatkan multi pihak. Tidak hanya teknologi dan SDM, namun juga sinkronisasi dengan peta jalan industri, pasar, permasalahan masyarakat, regulasi, dan strategi investasi untuk proses scaling up,” ujarnya dalam penyampaian laporan hasil KSTI 2025.

Draft awal peta jalan ini, kata dia, akan disempurnakan dalam waktu tiga bulan ke depan.

Menurutnya, bakal ada pertemuan-pertemuan lanjutan untuk merampungkan seluruh 48 peta jalan tersebut.

Hasilnya akan menjadi acuan penting bagi ekosistem riset nasional agar lebih terarah dan berdaya saing tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan, bahwa KSTI ini bukan akhir.

Penutupan acara ini justru awal pembuktian sains dapat menggerakkan industri dan memajukan ekonomi Indonesia.

Terlebih, lanjut dia, para peneliti, dosen, pemerintah, hingga industri telah menyusun roadmap untuk bagaimana melakukan kolaborasi-kolaborasi.

Sehingga penelitian dan kajian di perguruan tinggi nantinya betul-betul dapat menjawab tantangan atau permasalahan yang ada di industri.

“Sehingga apa yang kita harapkan bersama, import kita turun, kemudian produk-produk kita meningkat, ketergantungan kita terhadap luar negeri itu bisa berkurang. Yang ujungnya, akan meningkatkan kesejahteraan bangsa kita,” jelasnya.

KSTI 2025 telah mencatat sejumlah capaian dalam penyelenggaraannya yang dilakukan selama tiga hari, 7-9 Agustus 2025.

Selain jumlah pengunjung yang mencapai 8.500 orang, jauh melampaui target awal 2.000 peserta, KSTI juga telah menghadirkan lebih dari 400 produk riset dari seluruh Indonesia.

Kemudian, tercatat lebih dari 50 mitra atau perusahaan mengikuti sesi business matching yang digelar selama tiga hari.

Ada sekitar 493 perwakilan industri, BUMN, kementerian, dan lembaga hadir untuk menjalin kolaborasi dalam momen ini.

Tak hanya itu, KSTI 2025 juga berhasil mendatangkan dua peraih Nobel.

Yakni, Konstantin Novoselov dan Brian Schmidt.

Konstantin Novoselov merupakan fisikawan berkewarganegaraan Rusia-Inggris.

Ia meraih Nobel Prize Fisika pada 2010.

Sementara Brian Schmidt adalah fisikawan dan astronom yang berhasil meraih Nobel Prize Fisika pada 2011. Ia merupakan guru besar di Universitas Nasional Australia di Weston Creek, Australia. (mia/jawa pos)

Live Update


Terkait Teknologi Sains
BINUS @Bandung Siapkan Talenta Siap Kerja di Tengah Tantangan Industri dan Ekonomi
Teknologi Sains
BINUS @Bandung Siapkan Talenta Siap Kerja di Tengah Tantangan Industri dan Ekonomi

  RADARBANDUNG.id –  Di tengah meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur dan tekanan ekonomi global, BINUS @Bandung menegaskan komitmennya dalam menjawab kebutuhan industri melalui pendidikan tinggi yang adaptif dan relevan. Dalam acara Media Gathering bertajuk “Menjawab Kebutuhan Industry, BINUS @Bandung Siap Mencetak Talenta Berkualitas untuk Berkarier di Industri Creative and Technology”, pihak […]

Dilengkapi Sistem Termal Canggih, Lenovo Legion 7i dan 5i Manjakan Para Gamer
Teknologi Sains
Dilengkapi Sistem Termal Canggih, Lenovo Legion 7i dan 5i Manjakan Para Gamer

RADARBANDUNG.ID-Ini kabar menggembirakan bagi para gamer. Soalnya, Lenovo Kembali menghadirkan inovasi terbarunya yakni Lenovo Legion 7i dan Legion 5i yang didukung prosesor hingga Intel Core i9-14900HX. Prosesor Intel Core i9-14900HX, merupakan prosesor kelas atas untuk sebuah laptop gaming yang menawarkan performa lebih tinggi dengan dukungan hingga 32 thread . Hal ini membuat prosesor ini memiliki […]

Aplikasi PINTU Luncurkan Pintu Pro Futures Versi Web
Teknologi Sains
Aplikasi PINTU Luncurkan Pintu Pro Futures Versi Web

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus menghadirkan serangkaian inovasi guna meningkatkan pengalaman berinvestasi aset crypto penggunanya. Per Februari ini, PINTU menghadirkan Pintu Pro Futures versi Web dan penambahan dua fitur inovatif untuk mengakomodir perdagangan derivatif crypto di Pintu Pro Futures yaitu fitur Take Profit (TP)/Stop Loss […]

Jadi Guru Besar Unpad, Ceppy Nasahi Orasi ‘Optimalisasi Pascapanen’
Teknologi Sains
Jadi Guru Besar Unpad, Ceppy Nasahi Orasi ‘Optimalisasi Pascapanen’

RADARBANDUNG.ID, BANDUNG-Universitas Padjadjaran (Unpad), salah satu perguruan tinggi ternama di Bandung, Jawa Barat menambah jumlah guru besarnya. Salah satunya, Prof Dr Ir Ceppy Nasahi MS yang baru dikukuhkan sebagai profesor atau guru besar Unpad dalam bidang ilmu Penyakit Pascapanen pada Fakultas Pertanian. Dalam acara pengukuhan guru besar tersebut, Prof Ceppy Nasahi menyampaikan orasi ilmiah berjudul […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.