News

Polisi Selidik Penyebar Video Mesum Pelajar SMK di Subang

Radar Bandung - 06/03/2020, 14:54 WIB
AY
, Ali Yusuf
Diedit oleh Redaksi
IST

RADARBANDUNG.id SUBANG – Menyusul beredarnya video mesum yang diduga dilakukan oleh pelajar SMK di Subang, petugas Kepolisian Subang mulai menelusuri asal muasal serta pelaku video porno tersebut.

Meski kini video tersebut sudah tidak dapat di akses lagi, namun video mesum yang menyebar melalui media WhatsApp group tersebut kini sudah terlanjur menjadi perhatian publik.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Subang melalui kepala unit PPA (perempuan dan perlindungan anak) Aipda Nenden mengatakan, pihaknya sudah mencoba melakukan penelusuran., karena apabila terbukti, pelaku penyebar dan pembuat dapat tercanam Undang – Undang ITE dan unsur pidana.

“Kita sudah coba lakukan penelusuran, jika ditemukan terbukti bisa terjerat hukum,” ujarnya, kemarin.

Untuk itu pihaknya meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan gadget. Pasalnya, dalam kasus kekerasan perempuan dan anak, pihaknya mengaku semakin banyak dikurun waktu 2019-2020, dimana salah satunya yaitu aksi pencabulan, mesum dan lainnya berawaal dari gadget.

Pemerhati Teknologi Kabupaten Subang Siska Subangkit mengaku miris dengan beredarnya video mesum yang dilakukan oleh pelajar tersebut. Apalagi belum lama beredar pula video mesum.

“Miris juga ya, memang anak-anak muda sangat familiar terhadap teknologi. Ada dampak positif dan negatifnya dalam penggunaan gadget. Jika terlalu sering juga ada effek addict yang cenderung kehilangan perhatian dan kecanduan pornografi,” tuturnya.

Dijelaskan Siska, ponsel android bukan tanpa celah. Bisa saja propgram yang tidak diketahui dan bisa mengambil data serta dokumen yang ada di ponsel. Sehingga ada yang menyebarkan video tersebut.

“Harus dilihat juga apakah memang video mesum tersebut disebar karena sengaja atau yang lainnya. Jika sengaja bisa dijerat Undang-Undang ITE,” ungkapnya.

Kepala Seksi Pengembangan SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat serta IT Disparpora Ida Erlinda mengaku syok dengan beredarnya video itu.

Ia berharap pemerintah lebih aware terhadap penggunaan gadget di kalangan pelajar. Selain itu, orang tua juga harus berperan ikut andil meminimalsir penggunaan gadget.

“Pemerintah, orang tua dan pihak sekolah harus ikut andil agar tidak ada lagi video mesum yang beredar,” tutur pembina Moka itu.

(bbs)