News

Pesan Ridwan Kamil untuk Kalangan Millenial: Hayuk Kita Repot Sama- sama di PSBB Jabar

Radar Bandung - 02/05/2020, 14:27 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti Rapat Terbatas Koordinasi Lintas Provinsi bersama Wakil Presiden Republik Indonesia via video conference, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (7/4/20). (Humas Jabar)

Pesan Ridwan Kamil untuk Kalangan Millenial: Hayuk Kita Repot Sama- sama di PSBB Jabar

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengungkap soal tidak adanya kasus positif COVID-19 yang menjangkiti anak usia sekolah di Jabar.

Baca Juga: Direstui Menkes, PSBB Provinsi Jabar Berlaku Mulai 6 Mei 2020

Menurutnya, itu disebabkan anak-anak sekolah dapat mematuhi kebijakan sekolah untuk bersekolah di rumah dan mereka tidak main kemana-mana selama itu.

“Yang positif COVID-19 hampir tidak diketemukan di anak sekolah. Ini mengindikasikan anak sekolah adalah kelompok masyarakat paling disiplin, nurut ke orangtua dan guru. Kalau mau COVID-19 ini beres, tirulah kedisiplinan anak- anak sekolah,” katanya.

Ia menyatakan, mobilitas di kalangan millenial produktif terbilang masih tinggi, padahal daerahnya sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dari total kasus positif COVID-19 di Indonesia, 60 persennya mengjangkiti kaum pria dengan rata-rata usia 50 tahun ke atas karena makin tingggi usia makin rendah imunitas.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Ridwan Kamil Terapkan PSBB Tingkat Jabar

“Dan para penular COVID-19 adalah lelaki milenial yang produktif. Jadi kepada para lelaki yang milenial, kalau mau COVID-19 ini beres, dapat bisnis lagi, hayuk kita repot sama- sama di PSBB Jabar,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Jabar akan menerapkan PSBB di seluruh kabupaten/kota mulai Rabu 6 Mei hingga 19 Mei 2020.

“Kami meyakini ada hikmahnya di bulan Ramadan. Karena masyarakat lagi banyak di rumah untuk ibadah, imannya tinggi, rajin ibadah imunitas naik. Insyallah hal -hal positif tadi bisa kita dapatkan. Di bulan Ramadan ini pemudik dilarang sehingga kami tidak mendapati kasus-kasus impor lagi,” pungkasnya.

(ysf)