News

Ridwan Kamil Izinkan 15 Kota/Kab di Jabar Mulai New Normal, Tidak Termasuk Kota Bandung

Radar Bandung - 29/05/2020, 18:09 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Ridwan Kamil Izinkan 15 Kota/Kab di Jabar Mulai New Normal, Tidak Termasuk Kota Bandung

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan akan menerapkan new normal, sekaligus pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional tingkat provinsi di 27 kabupaten/kota.

Ridwan Kamil menyatakan, 60 persen dari 27 kota/kab di Jabar atau sebanyak 15 daerah diizinkan untuk memulai new normal atau yang dalam bahasanya disebut sebagai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Ke- 15 daerah itu yakni, Kab/kota yang termasuk dalam level 2 zona biru (terkendali) level kewaspadaan Jabar, yakni: Kab. Bandung Barat (KBB), Kab, Ciamis, Cianjur, Kab Cirebon, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kota Sukabumi dan Kota Tasikmalaya.

“(Daerah) ini sudah masuk level 2 atau level biru, yang boleh melaksanakan atau diizinkan adaptasi kebiasaan baru (AKB),” terang Ridwan Kamil dalam jumpa pers daring, Jumat (29/5/2020).

Sementara 40 persen daerah lainnya, atau sebanyak 12 Kab/Kota direkomendasikan untuk melanjutkan PSBB proporsional. Ke-12 daerah itu adalah Kab/Kota yang masuk dalam zona kuning, yakni; Kab. Bandung, Kab. Bekasi, Kab. Bogor, Kab. Indramayu, Kab. Karawang, Kab. Subang, Kab. Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi dan Kota Depok.

Ketentuan PSBB proporsional sendiri itu yakni, di daerah Bodebek (Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kab. Bekasi dan Kota Bekasi) akan berlangsung 6 hari sejak 30 Mei hingga 4 Juni 2020.

Sedangkan PSBB Jabar di tujuh daerah di luar wilayah Bodebek diterapkan selama 14 hari, atau sampai tanggal 12 Juni 2020.

Ridwan Kamil menjelaskan, keputusan ini berdasarkan hasil evaluasi level kewaspadaan pelaksanaan PSBB Jabar yang berakhir 29 Mei.

Level kewaspadaan sendiri dihitung berdasarkan 9 indeks ilmiah yang juga merupakan masukan para ilmuan Jawa Barat. Yakni, laju ODP, PDP, laju kasus positif, laju kematian, laju kesembuhan, laju reproduksi Covid, laju transmisi, laju pergerakan lalu lintas dan manusia serta risiko geografis, yang memang berbeda-beda.

(ysf/radarbandung.id)