News

Ancang-ancang Masjid Raya Bandung Hadapi Era New Normal

Radar Bandung - 28/05/2020, 20:02 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Ilustrasi

Ancang-ancang Masjid Raya Bandung Hadapi Era New Normal

RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Menjelang pemberlakukan new normal, DKM Masjid Raya Bandung (MRB) Provinsi Jawa Barat telah melakukan pembahasan dan langkah-langkah persiapan.

Baca Juga: MUI Jabar Sambut New Normal Tempat Ibadah 1 Juni

Juru Bicara Masjid Raya Bandung (MRB), K.H. Muhammad Iqbal Muhajir menyampaikan, pihaknya tengah menunggu arahan Pemprov Jawa Barat.  Sambil menunggu, sejumlah persiapan teknis tetap dilakukan pihak DKM.

“Kami sudah melakukan pembahasan persiapan new normal. Namun, saat ini masih menunggu arahan Pak Gubernur. Jika ada lampu hijau dari Pak Gubernur, masjid akan dibuka kembali,” ujarnya kepada Radar Bandung.

Baca Juga: Apa Itu New Normal atau Tatanan Baru? Simak Faktanya

Dalam menyambut pemberlakuan new normal, menurut Iqbal, protokol kesehatan Covid-19 menjadi hal yang terus dimatangkan pihak DKM, seperti menyiapkan tambahan tempat cuci tangan di pintu masuk utara, timur dan selatan, menyediakan sabun cair di tempat wudu selatan juga menyiapkan alat deteksi suhu tubuh di setiap pintu masuk masjid.

“Semua karpet juga digulung, lalu kami buatkan titik-titik jarak tanda antar jamaah. Kiri, kanan, depan dan belakang masing-masing berjarak satu meter,” ujar Iqbal.

Baca Juga: New Normal, Menag Pastikan Rumah Ibadah akan Dibuka Bertahap

Selain persiapan protokol kesehatan, kegiatan majelis taklim pun termasuk poin yang diatur.

Kegiatan dapat dilangsungkan di masjid jika pihak penyelenggara sanggup memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan. Beberapa di antaranya seperti waktu kegiatan yang hanya bisa dari waktu pagi sampai sebelum dzuhur, serta penyelenggara diwajibkan membawa alat pengukur suhu tubuh masing-masing.

Baca Juga: New Normal di Jabar Berlaku 1 Juni, Mal dan Semua Pusat Perekonomian Bisa Kembali Beroperasi

“Tidak mengizinkan majelis taklim manapun sebelum mereka mengisi kesanggupan waktu pagi sampai sebelum dzuhur dan mengisi formulir. Kecuali bagi majelis taklim yang waktunya pagi tidak ada ketentuan baru,” ujarnya.

Disinggung terkait pembatasan jumlah jamaah, menurut Iqbal, pihak DKM belum dapat memastikannya. Saat ini, MRB berkapasitas sekitar 12 ribu hingga 14 ribu jamaah. Dengan catatan, sekitar 1000 hingga 3000 orang datang per harinya. Sementara ketika salat Jumat, jamaah yang hadir bisa mencapai 10.000 – 13.000 orang.

“Belum ke arah sana (pembatasan jumlah jamaah). Kami masih terus merancang persiapan new normal ini. Rencananya, hari Jumat (29/5), Pak Gubernur akan datang untuk meninjau persiapan new normal ini,” tuturnya.