Ini Pendapat Ortu di Jabar Soal Program Belajar di Rumah Hasil Survei PFI
RADARBANDUNG.id, BANDUNG- Posmo Foundation Indonesia (PFI) menggelar survei mengenai pendapat orang tua (Ortu) pelajar tentang kondisi sistem pembelajaran online wilayah Jabar saat masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: PPDB di KBB Digelar Online, Tapi Jika Menemui Kendala Ortu Bisa Daftar Langsung ke Sekolah
Direktur Social and Cultur PFI, Muhammad Faiz mengungkapkan, 87.5% orang tua merasa terkendala dalam menyediakan fasilitas tambahan di rumah dalam menunjang kegiatan belajar.
Hasil tersebut, kata Faiz, didapat berdasarkan temuan hasil survei secara umum dari tingkat SD hingga SMA dan Perguruan Tinggi. Secara rinci, berdasarkan survei di tingkat SD, 53% orangtua menyetujui sistem pembelajaran berbasis online tetap dilanjutkan, karena orang tua dapat memiliki waktu lebih banyak dengan anak, serta mudah dalam memantau langsung perkembangan anak.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru, Siswa di Jabar Masih Belajar dari Rumah
“Namun demikian, 84% orang tua merasa terkendala karena dituntut menyediakan fasilitas tambahan di rumah untuk menunjang perkembangan belajar anak,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Sementara di tingkat SMP, orang tua yang menyetujui proses pembelajaran dilakukan dari rumah sama besar dengan yang tak setuju, dibuktikan dengan hasil perolehan survei yang dilakukan imbang sebesar 50%.
Baca Juga: Ridwan Kamil Soal Buka Sekolah: Mudah-mudahan Evaluasi 2 Mingguan Kita Naik ke Hijau
Jumlah persentase tersebut, kata Faiz, bisa saja terjadi karena terkendala harus menambah fasilitas di rumah sebagai media penunjang proses pembelajaran yang dirasakan terlalu berat oleh 87.5% orang tua.
“Pada tingkat pendidikan menengah atas (SMA) 25% orang tua yang tidak menyetujui proses pembelajaran di rumah di masa pandemi ini, artinya mayoritas orang tua mensepakati bahwa proses belajar dilakukan di rumah,” katanya.
“Namun, tetap saja tuntutan fasilitas tambahan sebagai media pembelajaran dirasa memberatkan bagi 83% orang tua. Tidak berbeda dengan jenjang pendidikan dibawahnya, bagi orang tua yang memiliki anak di tingkat pendidikan perguruan tinggi, belajar di rumah selama masa pandemi ini perlu dilakukan,” katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Mulai Juli, SPP SMA/SMK Gratis
“Dibuktikan dengan jumlah 71% orang tua memilih setuju perkuliahan dilakukan di rumah. Fasilitas tambahan yang diperlukan untukproses perkuliahan dari rumah ini dirasa memberatkan pula bagi 86% orang tua,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif PFI, Acep Jamaludin mengatakan, sistem pendidikan berbasis online ini perlu disusun dan dipersiapkan dengan baik, agar bisa terjadi harmonisasi pembagian tugas antara institusi pendidikan, guru, orang tua serta siswa itu sendiri.
Pertimbangan kesehatan juga, kata Acep, perlu diperhatikan baik fisik juga psikis dari tiap-tiap individu yang terlibat dalam sistem pendidikan ini. Perbaikan fasilitas untuk seluruh daerah yang menerapkan pembelajaran online.