“Adapun peningkatan angka kasus tersebut dikarenakan klaster baru, yakni 30 nakes (tenaga kesehatan) asal Kabupaten Bandung yang bekerja di Puskesmas Kota Bandung,”
RADARBANDUNG.id- Hingga 8 Juli 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kab. Bandung melalui Dinkes serta Disperindag telah menggelar rapid test di sejumlah pasar, guna mencegah munculnya klaster baru covid-19.
“Sampai kemarin, kami telah melakukan rapid test di 16 pasar. Dari 2.107 peserta rapid, diketahui sebanyak 193 hasilnya reaktif. Tapi ketika dilakukan Swab / PCR Test, Alhamdulillah 186 negatif dan sisanya masih menunggu hasil lab,” ungkap Kepala Dinkes Kab. Bandung Grace Mediana Purnami dalam keterangan resminya, Kamis (9/7/2020).
Grace menyatakan, selama beberapa hari kedepan pihaknya akan melakukan rapid test di tiga pasar lainnya. Yakni Pasar Arjasari dan Niagara di Kecamatan Majalaya pada Kamis (9/7), sementara Pasar Patrol Kecamatan Kutawaringin akan diselenggarakan pada hari senin (13/7).
“Tidak hanya pedagang, kami juga akan melakukan rapid kepada 9.418 anggota KPU dan Bawaslu, yang akan dilakukan dalam tiga hari yakni Kamis, Jumat dan Senin. Jika dijumlahkan, maka total rapid yang telah kami lakukan sekitar 18.000,” jelasnya.
Sedangkan untuk capaian PCR test, hingga 8 Juli 2020, Dinkes telah mengambil 4.095 sample. “Dengan hasil 3.060 negatif, 43 positif, dan 992 menunggu hasil lab,” urai Grace.
Kedepannya, Grace juga berencana melakukan rapid test di sejumlah tempat keramaian, misalnya mal dan sekolah.
Baca Juga: Klaster Secapa AD di Bandung, 1.262 Siswa Tertular COVID-19
“Untuk sekolah dan pesantren, kami akan memberikan sosialisasi dan edukasi terlebih dahulu tentang penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan pengecekan suhu tubuh. Jika suhunya melampaui 37,5 baru akan kami lakukan rapid,” jelasnya.
Ia memaparkan, per 9 Juli 2020 jumlah positif covid-19 di Kab. Bandung mencapai 124 dengan kasus aktif sebanyak 25, sembuh 94 dan meninggal 5 orang.
Baca Juga: Warga Sekitar Secapa AD Bandung Tolak Rapid Test
“Adapun peningkatan angka kasus tersebut dikarenakan klaster baru, yakni 30 nakes (tenaga kesehatan) asal Kabupaten Bandung yang bekerja di Puskesmas Kota Bandung,” imbuhnya.
Sementara untuk menangani pasien yang terpapar, pihaknya juga telah menyediakan ruang isolasi di Balai Latihan Kerja (BLK), Kelurahan Manggahang, Kecamatan Baleendah.
“Dari data terakhir, BLK telah merawat total 70 pasien. Alhamdulillah 58 telah dinyatakan sembuh dan selesai isolasi, dan 12 pasien masih dalam proses isolasi,” pungkasnya.
(ysf)