News

Kampus Unisba Ditembaki Gas Air Mata, Satpam Dipukul, Polisi Bantah Penyerangan

Radar Bandung - 11/10/2020, 12:13 WIB
Ali Yusuf
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Kampus Unisba Ditembaki Gas Air Mata, Satpam Dipukul, Polisi Bantah Penyerangan
Kaca pos satpam Kampus Unisba yang pecah terkena tembakan gas air mata saat berusaha membubarkan kerumunan massa di Jalan Tamansari Rabu (7/10/2020) malam.

“Sekuriti kampus Unisba kabarnya terkena pukulan. Selain itu, Unisba sempat menjadi sasaran tembakan gas air mata”

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Aksi penolakan UU Cipta Kerja 6-8 Oktober di Bandung berbuntut panjang.

Sekuriti kampus Unisba kabarnya sempat terkena pukulan. Selain itu, kampus Unisba sempat menjadi sasaran tembakan gas air mata. Sejumlah saksi membenarkan insiden itu.

Seorang Staf Keamanan Unisba, Ismail Wefa menyampaikan, insiden terjadi Kamis (8/10) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

  • Kericuhan sekitar kampus Unisba 

Aksi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung depan DPRD Jabar berakhir ricuh. Sebagian mahasiswa yang terdesak berlarian hingga ke daerah Tamansari.

Saat itu, kata Ismail, kondisi sekitaran Tamansari, dari Jalan Ranggagading, polisi masih mengejar massa dan melepaskan tembakan gas air mata. Massa akhirnya lari ke arah kampus Unisba.

Kericuhan masih terjadi hingga Taman Toga tepat depan Fakultas Kedokteran Unisba dan Gedung Rektorat Unisba.

“Kita sayangkan gas air mata itu tidak hanya ke jalan, tapi juga mengarah ke gedung kampus. Buktinya banyak, kita amankan beberapa bukti selongsong, bekas pecahan kaca juga ada, dan lainnya,” katanya, Jumat (9/10).

Melihat peristiwa itu, ungkap Ismail, sekuriti Unisba mencoba mengingatkan aparat kepolisian itu merupakan area kampus, berharap tembakan gas air mata berhenti atau tak mengarah ke area kampus.

Namun, sejumlah polisi kemudian datang menghampiri, kemudian seorang polisi memukul sekuriti. Video kejadian itu ramai beredar pada media sosial.

“(Polisi) memukul juga petugas keamanan pada kampus. Pertanyaannya kan kenapa sampai dipukul? Karena mengingatkan ini sudah wilayah kampus loh, dan jangan juga ke kampus juga tembakan itu. Intinya jangan berlebihan,” ungkapnya.

“Dalam video yang beredar sebenarnya masih ada lanjutannya, setelah mukul itu berlanjut sebetulnya. Polisi itu naik mengejar yang sedang merekam, Pak Adi, orang tata laksana. Pegawai Unisba, ia lari ke basement gedung dua, gedung kedokteran. Hp-nya ia tinggal, memang ada rekamannya tapi memang tidak jelas mungkin karena takut juga,” katanya.

“Masuklah ke sini (dalam area rektorat) ada yang ngejar segala macam, polisi balik lagi, yang loncat (gerbang) itu tidak hanya satu orang ada empat sampai tiga lah,” imbuh Ismail.

Sebelumnya penembakan gas air mata juga sempat terjadi Rabu (7/10) malam sekira pukul 21.30 WIB. (Baca: Pecah Kerumunan Massa di Sekitar Kampus Unisba-Unpas, Polisi Tembakan Gas Air Mata).

Rektor Unisba, Prof. Edi Setiadi menyikapi kejadian ini dengan melayangkan surat atau laporan pengaduan bernomor 595/K.08/REK-K/X/2020 tertanggal 8 Oktober kepada Polda Jabar.

Dalam surat itu, Edi meminta Polda Jabar dan Polrestabes Bandung mampu mengendalikan anak buahnya.

“Dengan kejadian tersebut, kami memohon Polri untuk mengendalikan anggotanya agar tidak bertindak berlebihan ke area kampus karena itu fasilitas perkuliahan yang bertujuan mencerdaskan bangsa,” tulisnya.

Melalui surat itu, Edi membenarkan telah terjadi penembakan gas air mata ke arah kampus.

Ia menerangkan, ada anggota polisi yang menembakan gas air mata ke dalam kampus, bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke kampus Unisba yang memecahkan kaca pos penjagaan Unisba.

“Kami pun memohon agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyarakat,” tegasnya.

Radar Bandung telah mencoba meminta keterangan Kabidhumas Polda Jabar, namun hingga berita ini ditulis kemarin, belum memperoleh jawaban.

Baca Juga: Polisi Amankan Anak SD dalam Aksi Unjuk Rasa Cipta Kerja di Bandung

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan, tidak ada penyerangan ke kampus. Namun, massa menuju ke area kampus, maka petugas kepolisian mencoba melakukan pengamanan terhadap massa.

Baca Juga: Kericuhan Pecah, 138 Mahasiswa di Bandung Terluka Usai Demo Penolakan UU Cipta Kerja

“Tidak ada penyerangan ke kampus, yang jelas kita itu melewati kampus karena mereka berkumpul depan kampus. Kita menjaga keamanan, baik dalam kampus ataupun luar kampus. Adapun seperti itu, maka mereka (oknum massa aksi) yang ingin membuat situasi seolah petugas yang menyerang kampus,” jelasnya.

Baca Juga: Kericuhan Pecah di Gedung Sate!

“Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa di luar mahasiswa ataupun buruh, sehingga ada situasi seperti ini seakan polisi yang seperti ini padahal itu bikin keruh saja,” pungkasnya.

(muh/radarbandung)


Terkait Kota Bandung
Pemuda Bandung Didorong Terlibat Aktif Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kota Bandung
Pemuda Bandung Didorong Terlibat Aktif Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Dorong generasi muda untuk mengambil peran strategis dalam mewujudkan sistem pangan berkelanjutan, di tengah ancaman krisis pangan global dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Langkah tersebut ditandai dengan penyelenggaraan kegiatan edukatif, Peran Pemuda Menyongsong Ketahanan Pangan Menuju 2045 di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Kamis (24/4/2025). Acara ini merupakan kelanjutan dari […]

Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan
Kota Bandung
Sekolah Jadi Target Sengketa, Takar Ulang Perlindungan Aset Pendidikan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Polemik hukum terkait kepemilikan lahan SMA Negeri 1 (Smansa) Bandung kini menyeruak ke ruang publik dan memicu keprihatinan dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menilai sengketa ini bukanlah sekadar perdebatan administratif, melainkan cerminan konflik kepentingan atas ruang strategis yang menyimpan nilai tinggi. “Ini bukan gugatan […]

Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal
Kota Bandung
Pemkot Bandung Gencarkan Bazar Murah Triwulanan, Stabilkan Harga dan Dorong UMKM Lokal

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggulirkan program strategis Bazar Murah yang akan digelar secara rutin setiap triwulan sepanjang tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap fluktuasi harga kebutuhan pokok sekaligus untuk menggerakkan roda perekonomian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tingkat kecamatan. Pelaksana Tugas […]

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan
Kota Bandung
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Mulai Stabil, Beberapa Komoditas Mengalami Penurunan

RADARBANDUNG.ID, KOTA BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan langsung di sejumlah pasar tradisional. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengunjungi Pasar Sederhana di kawasan Sukajadi, Kota Bandung, untuk […]

location_on Mendapatkan lokasi...
RadarBandung AI Radar Bandung Jelajahi fitur berita terbaru dengan AI
👋 Cobalah demo eksperimental yang menampilkan fitur AI terkini dari Radar Bandung.