News

Massa Kembali Demo UU Cipta Kerja Besok, Polri Keluarkan Peringatan Ini

Radar Bandung - 19/10/2020, 22:33 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi
Walaupun hujan deras, massa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10). (Sabik Aji Taufan/ JawaPos.com)

Polri meminta para pendemo yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja menyampaikan aspirasi dengan damai

RADARBANDUNG.id – KEPALA Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono menegaskan pihaknya tak segan memberikan tindakan tegas kepada para perusuh dalam demonstrasi, Selasa (20/10) besok.

Awi meminta para pendemo yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja menyampaikan aspirasi dengan damai.

“Kami tidak bosan-bosan mengingatkan, karena segala resiko ada tanggung jawabnya itu. Kalau rekan-rekan melakukan demo hingga anarkistis tentunya sanksi menunggu,” kata Awi, Senin (19/10).

Menurutnya, para pendemo yang melakukan kerusuhan akan terkena sanksi pidana sebagaimana aturan hukum yang berlaku, apalagi jika pedemo merusak fasilitas umum.

Polri juga belajar dari pengalaman demo-demo sebelumnya, sehingga telah menyiapkan antisipasi terhadap kelompok penunggang yang tidak bertanggung jawab, menyusup untuk memicu terjadinya kericuhan.

Baca Juga: Demo Mahasiswa Berakhir Damai

“Pada intinya Polri tetap memantau situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Kalaupun masih nekat melakukan demo, ya Polri akan melakukan pengamanan,” kata  Awi.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) merencanakan demonstrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (20/10) besok.

Baca Juga: Massa akan Kembali Demo UU Cipta Kerja di Gedung DPRD Jabar Mulai Besok, Selama 1 Minggu

Koordinator Aliansi BEM SI, Remy Hastian menyatakan, mereka datang untuk menuntut Presiden Joko Widodo membatalkan UU Cipta Kerja melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

“Aksi pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia,” kata Remy.

(cuy/jpnn)