RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan pengarahan kepada para Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kab/Kota, Jumat malam (23/10/2020).
Hal demkian, dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi Bencana Hidrometeorologi akibat fenomena La Nina.
Salam tanguh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil bersama para Kalak BPBD Kab/Kota se Jawa Barat, dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi Bencana Hidrometeorologi, Jumat malam (23/10/2020) di Pangandaran.
Ridwan Kamil meminta para Kalak BPBD Kab/Kota selalu memantau secara cermat dan berkelanjutan.
Untuk mengetahui situasi terkini (real time) perkembangan informasi cuaca, bencana Hidrometeorologi dengan tetap memperhatikan pedoman protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Dan memperhatikan peringatan dini dari BMKG, PVMBG, BNPB.
“(Kalak) agar mengaktifkan rencana kontinjensi yang telah tersusun menjadi rencana operasi saat keadaan darurat,” ujar Ridwan Kamil.
“Terutama pelaksanaan manajemen posko, logistik, penyelamatan dan evakuasi serta pengungsian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid- 19,” katanya.
Ridwan Kamil juga mengingatkan para Kalak agar mengerahkan seluruh kekuatan sumber daya daerah.
Baik manusia, peralatan kebencanaan, logistik dan pembiayaan dengan segera saat keadaan darurat bencana hidrometeorologi.
”Juga menyiapkan SOP penanganan korban bencana hidrometeorologi dalam situasi pandemi Covid-19, serta menyiapkan/mengantisipasi kebutuhan tempat pengungsian yang dapat memenuhi protokol pencegahan penularan Covid-19,” tuturnya.
“Selalu melaporkan hasil pantauan dan pelaksanaan penanggulangan bencana hidrometeorologi pada wilayah masingmasing kepada gubernur melalui BPBD provinsi,” ujarnya.
Baca Juga: Jawa Barat Waspada Fenomena La Nina
Kalak BPBD Jabar, Dani Ramdani menyatakan, Commander’s Briefingnya akan semakin meningkatkan moril, motivasi dan semangat para Kalak dan jajaran BPBD.
Yang saat ini, akunya, memang tengah berhadapan pada dua tantangan berat.
Yakni penanggulanan bencana non alam pandemi Covid-19 dan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam hidrometerologi, seiring munculnya fenomena La Nina.