RADARBANDUNG.id, NGAMPRAH – Lima kecamatan wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) memiliki kerawanan yang cukup tinggi terhadap kejadian bencana alam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandung Barat, Asep Sulaeman, Jumat (6/11) meminta masyarakat waspada, terutama yang berada pada daerah rawan bencana.
“Hampir semua kecamatan wilayah selatan, seperti Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, Cipongkor, hingga Rongga rawan longsor. Banyak pegunungan dan tebing, serta kontur tanahnya ada yang labil sehingga rawan terjadi pergeseran,” ujar Asep Sulaeman.
Menurutnya, selain kerawanan tanah longsor, kawasan selatan Bandung Barat juga rawan bencana banjir bandang, pergerakan tanah, serta angin puting beliung.
“Berdasarkan data sebelumnya, wilayah selatan Bandung Barat setiap tahunnya selalu terjadi bencana longsor, baik dengan skala kecil, sedang, dan besar,” katanya.
Ia menyebut, awal musim penghujan sudah memberikan imbauan kepada aparat kewilayahan, baik camat ataupun kepala desa untuk bersiaga.
Apalagi, Pemprov Jabar telah menetapkan status siaga 1 bencana mulai November 2020 hingga Mei 2021. (Baca: Ridwan Kamil Tetapkan Jabar Siaga 1 Bencana)
“Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika memprediksi wilayah Jawa Barat bakal dilanda cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina. Ini yang kami antisipasi agar ketika terjadi bencana, upaya preventif sudah kami lakukan,” imbuhnya.
Selain wilayah selatan, lanjut Asep, kewaspadaan juga harus masyarakat wilayah utara waspadai. Seperti Lembang, Cisarua, dan Parongpong. Tiga kecamatan itu rawan longsor dan pohon tumbang.
Sedangkan banjir, biasanya terjadi depan Pasar Panorama Lembang serta depan SPN Polda Jabar akibat saluran air tersumbat dan debit air tinggi.
“Kami selalu siapkan petugas piket yang bisa merespons cepat ketika terjadi bencana. Paling tidak agar menghindari jatuhnya korban, untuk itu alat pendeteksi longsor juga telah terpasang di Kecamatan Cililin, Cikalong, Cisarua, Ngamprah, dan Saguling,” pungkasnya.
(kro)