RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Ketersediaan ruang rawat pasien Covid-19 di RSHS Bandung semakin menipis. Dari total 119 tempat tidur, saat ini sudah terisi 97 pasien.
Melonjaknya okupansi keterisian, RSHS Bandung akan melakukan antisipasi bila pasien terus bertambah.
Direktur Perencanaan, Organisasi, dan Umum RSHS Bandung, Muhammad Kamaruzzaman menuturkan lonjakan pasien tersebut terjadi sejak pertengahan November.
Jumlah tempat tidur yang terisi pada gedung khusus untuk merawat pasien Covid-19, yakni gedung Kemuning, mencapai 90 persen.
“Saat ini memang terjadi lonjakan pasien Covid-19 secara signifikan dari November dibandingkan Oktober,” ungkapnya, Kamis (19/11/2020).
“November mulai tanggal 12 terjadi kenaikan pasien yang menyebabkan kita harus mengevaluasi kondisi ketersediaan kapasitas tempat tidur pada ruang isolasi Kemuning,” terangnya.
Ia menambahkan, meskipun saat ini ruang perawatan pasien Covid-19 masih tersedia, namun pihaknya akan memproyeksikan apabila jumlah pasien terus meningkat.
4 lantai ruang Kemuning RSHS Bandung yang sebelumnya untuk penanganan penyakit menular, kini seluruhnya sudah menjadi ruang perawatan Covid-19.
“Saat ini gedung Kemuning sebagai ruang isolasi Covid-19 selain ruang ICU dan HCU (High Care Unit),” sebutnya.
Kamaruzzaman memaparkan, jumlah pasien yang mendapat perawatan pada ruang Kemuning hampir penuh terisi.
“Tempat perawatan lantai 1 kapasitas 24 tempat tidur sudah terisi 24 pasien, jadi 100% keterisian. Kemudian, lantai 2 dengan kapasitas 28, jumlah pasiennya ada 22. Lantai 3, kapasitas 28 dengan jumlah pasien 28 orang,” ungkapnya.
“Lalu lantai 4 yang biasanya digunakan untuk pasien negatif atau ringan tanpa gejala yang siap pindah, sekarang sudah dialihkan untuk perawatan Covid-19. Awalnya kapasitas 40, tapi karena harus jaga jarak sehingga menjadi 28, dan terisi 13 pasien,” sambungnya.
Selain itu, ruang HCU dengan kapasitas tujuh tempat tidur saat ini terisi enam pasien.
Ruangan isolasi gedung Kemuning yang terdiri dari 4 tempat tidur telah terisi sepenuhnya, begitu pula halnya dengan ruang IGD khusus pasien Covid-19 yang menampung 9 pasien.
“Total semua.paisen ada 97, kapasitas tempat tidur ada 119. Sehingga kapasitas (yang sudah terpakai) ada 90%. Kita berharap tidak banyak lagi pasien yang datang,” terangnya.
Untuk menjaga ruangan tetap memadai, ia mengatakan pihaknya akan melakukan seleksi terhadap pasien positif Covid-19 yang datang dengan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Sehingga, mereka dapat tertangani rumah sakit lain.
“Kami mengimbau untuk masyarakat yang merasa punya gejala, jangan langsung ke RSHS tapi ke rumah sakit terdekat dulu untuk mendapat pengobatan segera. Kemudian, agar rumah sakit-rumah sakit tidak (langsung) merujuk ke kita,” terangnya.
Baca Juga: RSHS Bandung Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19
“Pakailah sistem Sisrute (Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi), sehingga bisa melihat kepastian fasilitas yang ada, kami akan lakukan evaluasi, dan pasien bisa tertangani segera, sesuai indikasi,” jelasnya.
Kamaruzzaman juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk memindahkan pasien Covid-19 yang telah sembuh ke pusat isolasi BPSDM Cimahi. Sehingga, kepadatan pasien RSHS dapat ditekan.
(fid)