Zona merah risiko penyebaran Covid-19 Jabar disandang Kabupaten Bandung dan KBB menggantikan Kab. Garut dan Kab. Bekasi
RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengevaluasi penerapan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Barat berjalan.
Emil -sapaan Ridwan Kamil mengungkapkan, secara hitungan, sebelum PPKM tingkat kedisiplinan warga dalam menjalankan prokes berkisar 50 persen. Pada pekan pertama PPKM, angka itu naik menjadi 60-70 persen.
Emil mengumumkan, daerah yang paling patuh atau disiplin dalam pemakaian masker, yakni Kota Bekasi dan daerah yang sebaliknya yakni Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara, perihal menjaga jarak, terbaik Kota Bekasi, dan yang paling tidak patuh adalah Kota Depok.
“Kami punya metode menghitung kedisiplinan warga itu yang 3M dibagi 2, menjaga jarak dan memakai masker, itu oleh tim Satpol PP, TNI, Polri,” ungkapnya di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin (18/1).
Emil juga menyampaikan, pekan pertama PPKM, zona merah tak berkurang dari pekan sebelumnya, yakni enam daerah. Kab. Karawang dan Kota Depok menjadi zona merah selama enam pekan berturut-turut.
Selain itu, Kab. Ciamis dan Kota Bekasi seperti pekan lalu. Sedangkan zona merah baru disandang Kabupaten Bandung serta Kab. Bandung Barat (KBB) menggantikan Kab. Garut dan Kab. Bekasi pekan lalu.
Lebih lanjut, Pemprov Jabar belum bisa menyatakan tegas apakah PPKM berhasil menekan angka pertumbuhan kasus atau tidak. Emil mengaku, data kasus sebelum dan setelah PPKM masih tercampur, karenanya harus dipisahkan.
“Saya juga sedang mengkomunikasikan via pak Sekda ini menganalisis kasus aktifnya kalau bisa pisahkan mana yang masa lalu dan real time hari PPKM,” jelasnya.
“Kalau menganalisis PPKM dengan data lama, maka jadi kan gak fair, seolah banyak padahal tidak. Ini sedang perbaiki,” tandasnya.
(muh/ysf)
