RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Video seorang penyandang disabilitas dipukul seorang pria viral hingga membuat netizen geram.
Aksi dugaan kekerasan terhadap disabilitas tersebut diketahui terjadi di wilayah Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
Dugaan kekerasan itu terekam dalam video berdurasi 2 menit 55 detik yang diunggah akun Instagram @smart.gram dan dilakukan di lapak pedagang kaki lima.
Dalam rekaman, awalnya terlihat korban disabilitas yang mengenakan jaket merah duduk di hadapan pelaku berjaket putih dan bertopi hitam.
Mulanya, korban disuapi makan oleh seseorang berkaus hitam sedangkan pelaku hanya berdiri memperhatikan.
“Tuang, tuang (makan, makan)” ujar pria berkaus hitam sambil menjulurkan tangannya ke arah mulut korban dan memegangi piring.
Setelah disuapi nasi, korban terjatuh dari kursinya dan berupaya keluar dari lapak dagang itu.
Namun, pria berjaket putih tiba-tiba mendekat dan menyeret korban untuk kembali masuk ke dalam. Bahkan, pelaku memukuli korban berulangkali dan menendangnya.
Aksi pemukulan sempat dilerai pria berkaus hitam tapi tak digubris. Ia tetap memukuli korban hingga tersungkur di tanah sedangkan korban sempat terdengar meminta ampun.
Akhirnya, aksi kekerasan pelaku dihentikan pria berkaus hitam. “Ampun, ampun,” kata korban.
Terkait ini, Polsek Cimanggung telah mengamankan pelaku berinisial RR (36) warga Dusun Cilembu, Desa Cilembu, Pamulihan berinisial DK (36).
Penganiayaan berlangsung di Warung Pecel Lele, Dusun Sukamaju, RT 2 RW 9, Desa Mangunarga, Cimanggung, 24 Februari 2021.
Kapolsek Cimanggung Kompol Herdis Suhardiman mengatakan, penangkapan terhadap pelaku setelah pihaknya mendapat laporan kejadian pada 25 Februari 2021.
“Setelah mendapat laporan dari keluarga, saya memerintahkan Kanit Reskrim beserta anggotanya untuk melakukan penyelidikan terkait video (penganiayaan) yang viral,” ujarnya, Rabu.
Setelah penyelidikan, polisi menangkap pelaku penganiayaan dalam video tersebut di rumahnya. “Pelaku langsung dilakukan pemeriksaan dan saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ucapnya.

Foto: Radar Sumedang
Baca Juga: Pria Kembar Nikahi Perempuan Kembar Secara Bersamaan di Sumedang, Sempat Tertukar Pasangan
Ia menuturkan, motif pelaku menganiaya korban lantaran kesal, karena korban menolak diberi makan oleh pelaku.
“Korban mengalami keterbelakangan mental, dan kebiasaannya memang selalu menolak kalau diberi makan orang lain,” ucapnya.
Sementara pelaku dalam pengaruh minuman keras, karena sebelumnya mengonsumsi miras jenis tuak. Ia katakan, antara pelaku dan korban merupakan teman masa kecil.
“Mereka bertemu dipinggir jalan, kemudian pelaku mengajak korban ke warung pecel lele, pelaku jengkel karena korban menolak dikasih makan,” tuturnya.
(ps/gun/rb)