News

Harga Cabai Melambung di KBB, Pedagang Makanan Serba Sambal Kelimpungan

Radar Bandung - 05/03/2021, 17:54 WIB
AY
Ali Yusuf
Tim Redaksi

RADARBANDUNG.id, PADALARANG – Harga cabai rawit merah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) melambung hingga tembus Rp115 ribu/kg. Kenaikan sudah terjadi selama sekitar satu bulan terakhir.

Kepala Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, Riki Riyadi saat dikonfirmasi terkait kenaikan harga cabai rawit di pasaran, Jumat (5/3) mengakui, kenaikan harga terjadi signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

“Masa tanam para petani tidak konsisten, kadang waktu harga murah para petani tidak menanamnya, berdasarkan hasil survey nasional harga rata- rata nasional Rp115 ribu,” katanya.

Riki mengungkapkan, tengah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar agar kenaikan harga cabai tidak berkepanjangan. Terlebih saat ini sudah mendekati bulan Ramadan.

“Saat ini kami melakukan koordinasi dengan  provinsi agar dapat memfasilitasi  pemerataan hasil produksi cabai rawit di Jawa Barat,” pungkasnya.

Kenaikan harga cabai sangat berdampak pada pedagang yang setiap harinya menjadikan komoditi itu menjadi bahan utama.

Salah seorang pedagang gorengan, Payus (35) misalnya menjelaskan, kenaikan harga cabai merah memaksanya untuk mengurangi penggunaan cabai rawit saat berdagang.

Baca Juga: Pedasnya Harga Cabai di Bandung, Tembus Rp120 Ribu Per Kg

“Saya biasanya memberikan cabai ke pembeli sebagai pelengkap gorengan tapi sudah sebulan terakhir tidak,” akunya di Padalarang.

Ia katakan, penggunaan cabai merah biasanya mencapai 1 hingga 2 kg perhari. Namun ia rasa cukup berat untuk saat ini lantaran harga yang melambung. “Saya nggak bisa apa-apa, cuma berharap pemerintah kembali menstabilkan harga,” harapnya.

Baca Juga: Harga Cabai di Bandung Sentuh Rp100 Ribu, Warung Imah Babaturan Justru Gencarkan Promo

Sementara itu, seorang pedagang ketoprak, Silvi (28), mengaku kebingungan jika harus menaikan harga dagangannya kepada pembeli untuk saat ini. “Yang namanya ketoprak kan tidak jauh dari cabai merah, karena itu kan ciri khasnya,” ucapnya.

Ia berharap agar harga cabai merah yang menjadi bahan utama dagangannya kembali normal. Pasalnya, tidak mungkin barang dagangannya tidak menggunakan cabai merah.

“Saya hampir 1 kg lebih memakai cabai merah dalam satu hari, nah sudah dua minggu ini harganya mahal banget,” katanya.

(kro)