RADARBANDUNG.id – Disinformasi terkait bahaya Bisfenol A (BPA) dalam galon guna ulang PolyCarbonat (PC) masih terus dihembuskan segelintir orang.
Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu, sangat menyayangkan perilaku tersebut.
Menurutnya, Kemenkominfo sudah menyatakan bahwa berita-berita terkait bahaya BPA dalam galon guna ulang itu sebagai disinformasi. “Kami sudah pernah keluarkan itu sebagai disinformasi. Karena dari sektor terkait yang dalam hal ini BPOM juga sudah menyatakan BPA dalam galon guna ulang itu aman untuk dikonsumsi,” ujarnya di Jakarta.
Karenanya, ia menegaskan bahwa konten-konten yang menyebarkan BPA galon guna ulang itu berbahaya bisa diblokir. “BPOM harus minta ke Kemenkominfo untuk memblokir konten-konten tersebut. Secara prinsip itu bisa diblokir,” katanya.
Sebelumnya, BPOM dalam pernyataan resminya kepada publik yang dirilis melalui laman resminya memastikan bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang di pasaran hingga kini aman untuk dikonsumsi.
Disebutkan, sehubungan dengan beredarnya informasi kandungan BisfenolA (BPA) pada kemasan galon AMDK secara berulang dapat berpengaruh terhadap kesehatan, BPOM memandang perlu memberikan penjelasan terkait hal itu.
Berdasarkan hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari PoliCarbonat (PC) selama 5 tahun terakhir, menunjukkan migrasi BPA di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman.
“Untuk memastikan paparan BPA pada tingkat aman, Badan POM telah menetapkan Peraturan No. 20/2019 tentang Kemasan Pangan. Peraturan ini mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan PC,” demikian rilis BPOM.
Kajian Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menyatakan belum ada risiko bahaya kesehatan terkait BPA galon AMDK, karena data paparan BPA terlalu rendah untuk menimbulkan bahaya kesehatan. EFSA menetapkan batas aman paparan BPA oleh konsumen adalah 4 mikrogram/kg berat badan/hari.
Penelitian tentang paparan BPA (Elsevier, 2017) menunjukkan kisaran paparan sekitar 0,008-0,065 mikrogram/kg berat badan/hari, sehingga belum ada risiko bahaya kesehatan terkait paparan BPA.
Beberapa penelitian internasional juga menunjukkan penggunaan kemasan PC termasuk galon AMDK secara berulang tidak meningkatkan migrasi BPA.
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Abdul Rochim, juga menyampaikan produk kemasan galon guna ulang aman bagi konsumen. Hal itu karena telah melalui proses pengujian parameter Standar Nasional Indonesia (SNI) pada laboratorium yang telah ditunjuk dan mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Baca Juga:
- Sering Minum Air Galon Isi Ulang, Bahayakah?
- Efek Mabuk Alkohol, Kenapa Bisa Berkata Lebih Jujur?
- Si Kurus yang tak Mudah Diurus