RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) berlangsung mulai 5 sampai 8 April 2021. Kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu upaya memperkuat sistem keuangan digital sekaligus meningkatkan perekonomian secara nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto menyebut, FEKDI mampu meningkatkan kolaborasi otoritas baik di pusat maupun daerah, industri dan masyarakat dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia, serta mendorong optimalisasi inovasi dan stabilitas di bidang Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) serta mendukung pemulihan ekonomi.
“Digitalisasi diharapkan dapat dipercepat dan diperluas. Melalui digitalisasi sistem pembayaran sebagai salah satu entry point penting untuk dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi,” ucap Herawanto kepada wartawan, Senin (5/4/2021).
Secara wilayah, kegiatan FEKDI di Jawa Barat menjadi bagian integral dari rangkaian kegiatan Gernas BBI-BWI April 2021 dan PKJB-KKJ 2021 yang juga menjadi bagian penting dari strategi, untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta untuk mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.
FEKDI Jabar 2021 merupakan sebuah inisiatif penting pemerintah provinsi dan seluruh pemerintah daerah bersama Bank Indonesia se-Jawa Barat yang juga didukung pemangku kebijakan dan lembaga keuangan setempat untuk memperkuat komitmen perluasan dan percepatan digitalisasi secara holistik dalam rangka menjalankan misi menuju “Provinsi Digital”, menuju Jabar Goes Digital.
Herawanto menyebut, jika dikaitkan dengan upaya pemulihan ekonomi secara sinergis melalui pendekatan pentahelix, maka perlu penguatan kelembagaan sebagaimana amanah dari Keppres No.3 Tahun 2021.
“Sebagai langkah awal dalam penguatan kelembagaan tersebut di Jawa Barat, pada kegiatan FEKDI Jabar 2021 akan dilaksanakan deklarasi dan pengukuhan beberapa Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di wilayah Provinsi Jawa Barat yang telah terbentuk,” ucap Herawanto.
Deklarasi tersebut, lanjut Herawanto, sebagai bentuk awal komitmen pembentukan TP2DD selanjutnya di Jawa Barat, yang diharapkan akan menjadi bagian penting dari tempat lahirnya berbagai kebijakan yang mendorong dan merealisasikan berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka mempercepat dan memperluas terbentuknya ekosistem digital di wilayah Jawa Barat.
Tugas strategis awal yang diamanatkan pada TP2DD antara lain menetapkan arah kebijakan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas layanan publik, transparansi dan tata kelola dalam sistem keuangan pemerintah daerah.
“Nantinya pada gilirannya dapat mengoptimalkan pendapatan dan kesehatan fiskal daerah,” tambahnya.
Selain itu, kata Herawanto, tugas strategis dalam jangka menengah dan panjang adalah memastikan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah secara menyeluruh, dalam kehidupan masyarakatnya, di lingkungan usaha kecil sampai dengan usaha besar, di lingkungan para konsumen.
“Digitalisasi tersebut dapat membentuk daya tahan dan daya saing yang tinggi bagi para produsen, serta kenyamanan dan keamanan bagi para konsumen, baik di saat pandemi maupun setelah masa pandemi usai,” pungkansya.