RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Bandung, Paris Van Java dari Indonesia julukannya. Memiliki beragam tempat wisata ditambah lagi dengan kulinernya yang memanjakan lidah membuat berbondong-bondong orang mengadu nasibnya di kota besar ini.
Sayangnya, keindahan serta nilai magis wisata Kota Bandung tak bisa dirasakan semua orang. Salah satu yang mengalaminya ialah Mak Aminah, seorang pedagang gorengan asongan.
Taman Pramuka, menjadi tempatnya mencoba mencari hari yang cerah dari gelapnya harapan akan sebuah penghidupan di satu hari. Penghasilannya yang hanya 15.000,- Rupiah per hari tak cukup menghidupi harapnya dalam satu waktu.
Tinggal sendiri di Bandung, ditambah penghasilan yang belum mencukupi membuatnya harus puas tidur di emperan toko.
Beralaskan kardus bekas, beratapkan langit malam memayungi daerah Kosambi menjadi pemandangan yang sehari-harinya harus ia lihat dan rasakan. “Ibu gak punya siapa-siapa di Bandung mah, rumah juga gak ada, kalau tidur di emperan kosambi,” kata Mak Aminah.
Pernah pula ia coba untuk mengontrak, sekedar mengistirahatkan raga rentanya. Sayangnya, modal untuk berjualan yang tercuri oleh orang tak bertanggung jawab membuatnya tak bisa beristirahat di masa tuanya.
“Dulu sempet ngontrak, cuma dagangan ibu ada yang nyuri, jadi gak sanggup lagi bayar”, Kata Mak Aminah.
“Emak pengen bisa dagang lagi kaya dulu, tapi gak punya modal lagi” Ungkap Mak Aminah. Wanita paruh baya itu sekarang hanya mengandalkan penghasilan dari hasil jualan gorengan dari orang lain, sehingga keuntungannya cuma cukup untuk makan dan Mak Aminah tidak sanggup menyewa tempat tinggal.
Gorengan dagangan Mak Aminah berisikan Bakwan, Pisang Goreng, Dan juga lontong isi yang dijual seharga 1.000,- Rupiah satuannya. Taman Pramuka, menjadi lokasi berjualannya setiap hari (8/3/2021).
Dibalik raganya yang sudah senja, Bu Aminah harus merebahkan tubuhnya pada beton yang keras dan dingin tanpa punya keluarga yang memeluknya saat kedinginan. Lalu terselip sebuah harap bahwa suatu saat akan hadir hari dimana Mak Aminah tersenyum sumringah dibawah sebuah atap resmi terdaftar atas nama dirinya.
Ayo Bantu Mak Aminah. Untuk seluruh masyarakat yang ingin membantu Mak Aminah memiliki hari yang cerah dan lebih baik bisa mendonasikan sedikit rezekinya melalui Donasi yang digalang oleh Yayasan Pemuda Peduli pada website kitabisa.com, dengan tagline kitabisa.com/Modalinemak. ***
Baca Juga:
- Pemuda Peduli dan Tren Menjadi Relawan “Keren” di Tahun 2021
- Senyuman Kegembiraan Anak di Desa Binaan Pemuda Peduli saat Dikunjungi PPI UPM Malaysia