RADARBANDUNG.id, – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyerahkan secara simbolis bantuan untuk pengemudi transportasi online dan konvensional di halaman Balai Kota Bogor, Minggu (25/7).
Airlanga menyampaikan dalam masa pandemi dan kebijakan pembatasan mobilitas, pengemudi transportasi umum atau ojek online (ojol) unsur penting membuat ekonomi masih bisa berputar.
“Teman-teman ini adalah pahlawan-pahlawan kita, yang membawa kebutuhan masyarakat dari warung, dari restoran ke rumah-rumah masyarakat yang sedang bekerja dari rumah, ” ujar Airlangga melalui siaran pers yang diterima.
Airlangga juga menyampaikan, sesuai arahan Presiden untuk terus mendorong bantuan sosial pada masyarakat. Pemerintah telah mengalokasikan sejumlah bantuan. Antara lain, yang sudah rutin dilaksanakan adalah bantuan sembako untuk 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Ada juga perpanjangan Bantuan Sosial Tunai ( BST) dalam dua bulan untuk 10 juta KPM, dan Bantuan Usaha Produktif untuk 3 juta usaha mikro.
Yang baru ada tambahan bantuan beras 10 Kg untuk 28,8 Juta KPM. Kartu Sembako PPKM yang merupakan program baru usulan daerah untuk 5,9 juta KPM. Ada juga bantuan untuk satu juta warung dan pedagang kaki lima di wilayah yg dikenakan PPKM level 3 dan 4, yang total besarannya senilai 1,2 T.
Dengan berbagai program bantuan tersebut. Menko Airlanga berharap dapat mempertahankan kesejahteraan masyarakat yang terdampak upaya menahan laju penyebaran Covid 19.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan. Komunikasi antara pemerintah pusat, daerah dan para operator yang melaksanakan kebijakan harus nyambung.
Untuk transportasi online, atau Ojol Menhub mengatakan terkait dengan syarat Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) bagi para pengemudi ojol, sudah dibuat secara kolektif oleh aplikator sehingga memudahkan para pengemudi yang tinggal mengenakan seragam dan atributnya.
Sementara untuk angkot, Menhub juga mengatakan telah memberi banyak kemudahan yang memungkinkan angkot untuk tetap beroperasi. ” Karena Ojol dan Angkot ini adalah bagian-bagian yang memastikan kegiatan ekonomi terjadi,” ungkap Budi Karya.