News

Ade Londok Balik Jadi Tukang Jahit

Radar Bandung - 07/10/2021, 16:41 WIB
AH
AR Hidayat
Tim Redaksi
Ade Londok sedang menjahit pakaian di kawasan Jalan Kosambi, Kota Bandung, Kamis (7/10/2021). (Foto: Fidhiah Nur Shabrina/ Radar Bandung)

RADARBANDUNG.id, BANDUNG – Sempat jadi buah bibir karena cara mempromosikan Odading Mang Oleh terbilang unik, kehidupan Ade Londok saat itu berubah 180 derajat. Ia diundang ke berbagai stasiun televisi dan jadi publik figur.

Akan tetapi dunia selebriti yang sempat ia cicipi tak bertahan lama. Ade Londok kini justru menjalani kembali pekerjaannya sebagai tukang jahit di kawasan Jalan Kosambi, Kota Bandung.

Ditemui di lokasi, Ade Londok mengerjakan beberapa buah pakaian di sisi jalan. Ade mengaku memutuskan kembali bekerja sebagai tukang jahit karena merasa tak betah dengan kehidupannya di Jakarta.

“Sempat hijrah ke Jakarta, tapi saya jauh lebih betah tinggal di Bandung,” ujar Ade, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Odading Mang Oleh yang Lagi Viral di Bandung, Kebanjiran Pembeli..!!

Menurut Ade, kehidupan yang dijalani di Kota Bandung membuat hatinya tenang. Dia pun menegaskan tak lagi mencari ketenaran.

“Daripada ribet hidup di Jakarta, panas, lebih baik di Bandung menjahit. Uangnya setiap hari ada, buat keluarga. Saya mah gak mau terkenal, tapi untuk keluarga Insya Allah berkah,” kata Ade.

“Daripada hidup di Jakarta, kaya sendiri. Apa kabar kakak dan adik saya? Makan enggak. Itu yang paling penting. Bukan ketenaran yang saya cari,” sambungnya.

Baca Juga: Terjatuh dari Tangga, Saraf Ade Londok Mengalami Masalah

Ade mengungkapkan, pendapatannya sebagai tukang jahit masih cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Kini, dia acap kali masih menerima endorse. Jikapun diminta kembali ke dunia hiburan, ia menegaskan hanya ingin menjadi host atau pembawa acara saja.

“Kalau mau saya jadi host. Kalau jadi bintang tamu, uangnya sedikit. Kalau mau kontrak. Maaf kemarin ada Sinemart mau dikontrak juga, tapi masih dalam obrolan dengan manajer,” ucapnya.

“Alhamdulillah hati tenang dan gak banyak tekanan. Cobain hidup di Jakarta, biaya keras. Maaf ya, bukan suuzon takutnya saya terjebak di dunia hedonisme. Mang Ade mah hidup juga sederhana,” tandasnya.

(fid)